Restoran Ini Larang Anak di Bawah 14 Tahun

Restoran Oma's Kuche
Sumber :
  • omas-kueche-binz.de

VIVA – Pemilik sebuah restoran di Binz, Jerman, mendapat kecaman karena melarang anak-anak berusia 14 tahun atau lebih muda dari itu, memasuki restorannya setelah pukul 17.00.

Chef Jean-Baptiste Natali: Memimpin Seni Kuliner di Koral Restaurant

Rudolf Markl, pemilik Oma's Kuche (Dapur Nenek), sebuah restoran tradisional di Binz, di pulau Jerman Rugen mengatakan bahwa dirinya sangat muak dengan amukan dan tingkah laku anak-anak akhir-akhir ini, sehingga membuat keputusan ekstrem untuk melarang mereka datang ke restorannya saat sore menjelang malam hari.

Dia bahkan memasang tanda di dekat pintu masuk agar pelanggan tahu bahwa di malam hari, Oma’s Kuche adalah restoran khusus dewasa. Meskipun dituduh melakukan diskriminasi, Markl mengatakan bahwa langkah ini sudah lama direncanakan.

Kebakaran di Mal GI dari Restoran Gyu-Kaku, Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

"Kami entah bagaimana telah mencapai titik di mana Anda berkata, 'Ini tidak bisa terus seperti ini'. Kami tidak di sini untuk membesarkan anak-anak, tetapi untuk memanjakan tamu kami," kata Markl, seperti dilansir dari Oddity Central.

Restoran Omas Kuche

Mal Grand Indonesia Kebakaran, Sumber dari Restoran di Lantai 3

Dia menuturkan bahwa perilaku anak-anak dan orangtua mereka secara bertahap semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Anak-anak akan menarik taplak meja, menuangkan gelas-gelas anggur atau lari ke pelayan ketika mereka membawa beberapa piring atau nampan. Sementara orangtua mereka mengabaikannya atau hanya tersenyum melihat kelakuan anaknya.

Namun, puncaknya terjadi baru-baru ini, ketika sejumlah anak merusak inventaris restoran hingga membuat beberapa foto antik rusak. Bernhard Franke, yang bertindak sebagai Kepala Kantor Anti-Diskriminasi Jerman mengatakan bahwa keputusan Rudolf Markl untuk melarang anak-anak berusia 14 tahun atau lebih muda datang ke restorannya secara hukum dipertanyakan.

Dia mengklaim bahwa pemilik harus punya alasan serius untuk menolak mereka, dan bahwa argumen seperti tingkat keributan karena mengganggu tamu lain belum tentu cukup. Sementara Markl menolak tuduhan diskriminasi.

Menurutnya, tindakan itu tidak dimaksudkan untuk menghukum anak-anak, tetapi orangtua yang tidak bisa mengendalikan anak-anak mereka. Markl menambahkan bahwa dia ingin restorannya menjadi oase kedamaian untuk para tamunya, dan itu tidak mungkin terjadi jika anak-anak berkeliaran dan menyebabkan keributan sepanjang waktu.

Yang menarik, ini bukan pertama kalinya sebuah restoran menjadi berita utama karena menolak kehadiran anak-anak. Tahun lalu, pemilik restoran elit Italia di Mooresville, North Carolina, juga sempat mendapat sorotan media karena melarang masuk anak-anak di bawah usia lima tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya