Kenapa Lampu Kabin Pesawat Mati saat Lepas Landas dan Mendarat?
- REUTERS/Edgar Su
VIVA – Bagi yang sering bepergian dengan pesawat terbang pada saat malam dan dini hari, tentu bukan hal aneh ketika lampu di kabin saat lepas landas dan mendarat dimatikan atau diredupkan secara otomatis. Alasan yang diberikan adalah demi alasan keamanan.
Tapi pernahkah berpikir lebih jauh, alasan di balik diredupkannya lampu pesawat saat lepas landas dan mendarat?
"Ini agar mata Anda beradaptasi. Selama lepas landas dan pendaratan di malam hari, lampu diredupkan sehingga Anda menyesuaikan dengan kondisi (gelap di luar) malam hari," kata Jon Lewis, seorang pilot senior di perusahaan penerbangan Amerika seperti dilansir dari CN Traveler.
Di samping itu, meredupkan lampu di dalam kabin pesawat juga sebagai tindakan waspada saat proses evakuasi dalam keadaan darurat. Menurut Lewis, mata manusia membutuhkan waktu antara 10 menit hingga 30 menit untuk menyesuaikan ke kondisi gelap.
Ini artinya meredupkan lampu dapat membantu mata untuk menyesuaikan ke cahaya yang lebih gelap. Dan ketika malam hari saat penampung harus dievakuasi, maka mata sudah terbiasa dengan cahaya gelap, sehingga penumpang bisa keluar dengan lebih aman. Selain itu, meredupkan lampu juga memudahkan kru dan penumpang melihat kondisi di luar, terutama saat kondisi darurat.
Lewis mengatakan pilot melakukan hal yang sama di kokpit, sehingga mata mereka beradaptasi dengan kondisi luar. “Dengan begitu, jika Anda mendapatkan kilat besar, Anda tidak mengalami kebutaan sesaat. Apa yang Anda coba lakukan adalah memanfaatkan isyarat luar," ujarnya.
Setiap maskapai penerbangan memiliki serangkaian prosedur masing-masing, sehingga situasi yang tepat kapan lampu kabin dimatikan atau dinyalakan dapat bervariasi antaroperator penerbangan.