Sisi Gelap Korsel, Fenomena Nenek Jual Diri Demi Bertahan Hidup
- Channel News Asia
VIVA – Di jantung Kota Seoul, Korea Selatan ada sebuah taman yang dikenal sebagai tempat nongkrong paling populer untuk sekitar 400 wanita tua. Ada alasan miris kenapa taman tersebut begitu disukai kalangan lanjut usia atau lansia.
Para wanita yang sering berada di taman itu dikenal sebagai wanita Bacchus. Mereka harus bekerja untuk bisa bertahan hidup. Selain menjual minuman energi, banyak dari mereka yang juga menjajakkan diri.
Dikutip dari Koreaboo, wanita Bacchus menawarkan jasa seks dengan tarif sekitar Rp150 ribu. Beberapa di antara wanita tua itu akan minta tambahan biaya untuk kamar hotel dan lainnya sekitar Rp75 ribu.
Di negara yang selalu menempatkan orang tua sebagai sosok yang paling dihormati dan dihargai, fenomena ini termasuk unik dan aneh. Lalu, apa yang sebenarnya mendorong wanita Bacchus ini menjual dirinya di usia senja?
Mungkin karena berubahnya nilai-nilai dalam sebuah generasi. Orang tua yang biasanya mengandalakan keluarganya untuk merawat mereka di usia tua, namun kini telah berubah. Orang tua enggan membebani anaknya atau sang anak keberatan merawat mereka, sehingga muncul fenomena wanita Bacchus.
Selain itu, banyak wanita tua yang dahulunya tidak memiliki pendidikan dan pekerjaan yang layak mengakibatkan mereka yang telah menjadi janda, bercerai atau ditinggalkan keluarganya, di usia tua terpaksa bekerja untuk tetap bertahan hidup.
Tapi masalah sebenarnya mungkin terletak pada kenyataan bahwa sebenarnya tidak ada sistem kesejahteraan. Pada gilirannya, membuat banyak orang tua berjuang sendiri memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan fenomena wanita Bacchus ini telah difilmkan pada tahun 2016 lalu.
Film itu pun mendapat perhatian global. Sebab, seorang nenek yang seharusnya menghabiskan masa tuanya bersama dengan keluarga dan cucu mereka justru duduk di taman untuk mencari pelanggan demi bisa bertahan hidup.