19 Grup Gamelan Mancanegara Pulang Kampung ke Solo
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
VIVA – Sebanyak 19 kelompok gamelan dari berbagai belahan dunia pulang kampung ke Solo dalam rangka International Gamelan Festival (IGF) 2018. Dengan kegiatan tersebut diharapkan gamelan bisa lebih berkembang di luar negeri.
Seremoni pembukaan IGF 2018 dipusatkan di Benteng Vastenburg, Solo pada Kamis malam, 9 Agustus 2018. Acara tersebut dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy yang ditandai dengan menabuh gendang.
Dalam sambutannya, Mendikbud mengatakan IGF 2018 yang bertajuk 'Gamelan Home Coming' diselenggarakan untuk merayakan keragaman budaya sekaligus menciptakan arena mudik dan silaturahmi bagi kelompok-kelompok gamelan yang telah berdiaspora di seluruh dunia.
"Kelompok-kelompok gamelan dan pengajaran gamelan di dunia internasional terus tumbuh dan berkembang. Jumlahnya semakin banyak," kata dia di Solo, Kamis malam, 9 Agustus 2018.
Disebutkan, jumlah pengembang gamelan dari luar negeri yang ikut pulang kampung ke Solo dalam festival itu mencapai 265 orang. Sedangkan dari dalam negeri, jumlah pengembang gamelan yang turut serta mencapai 950 orang.
"Kami sangat berterima kasih kepada maestro dan penggiat gamelan yang telah mengabdikan dirinya untuk berkarya dan mengembangkan kultur gamelan, baik dari dalam maupun luar negeri," ujarnya.
Festival tersebut, dijelaskan Muhadjir Effendy memberikan ruang interaksi untuk dilaog antar budaya tentang bagaimana spirit gamelan telah beresonansi melalui batas-batas disiplin ilmu, wilayah geografis maupun kelompok sosial.
"Keselarasan gamelan sebagai bentuk apresiasi budaya yang melambangkan makna kerukunan, saling menghargai dan saling bekerja sama guna menciptakan kehidupan bermasyarakat yang toleran, harmonis dan damai," jelasnya.
Sementara itu Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid menyebutkan, jumlah kelompok gamelan dari luar negeri yang ikut dalam festival tersebut sebanyak 19 grup. Grup-grup tersebut berasal dari 12 negara.
"Kita mengundang mereka-mereka yang sudah pernah belajar gamelan dan membentuk kelompok gamelan di berbagai negara untuk pulang kampung ke Solo," ujarnya.
Dengan festival gamelan itu, ia berharap interaksi di antara para pecinta gamelan yang pernah belajar di Indonesia untuk bisa saling berbagai. "Karena mereka itu kan juga mengembangkan bentuk-bentuk baru dari gamelan dengan musik kontemporer," jelasnya.
Selain dari luar negeri, Hilmar menyebutkan jumlah kelompok gamelan dari dalam negeri yang ikut meramaikan pulang kampungnya gamelan di Solo mencapai 54 kelompok. Sedangkan dari Solo, jumlah kelompok yang terlibat mencapai 73 grup gamelan.
"Kalau yang dari dalam negeri termasuk grup gamelan dari Dirjen Kebudayaan, Apik Tenan. Untuk yang Solo itu berasal dari kelompok gamelan sekolah-sekolah mulai dari SD hingga SMA dan juga dari lembaga seperti kelurahan," sebutnya.