Alasan Generasi Milenial Banyak Jadi 'Kutu Loncat'
- Pixabay
VIVA – Bukan rahasia lagi generasi milenial terkenal dengan julukan 'kutu loncat' dalam pekerjaan atau berpindah-pindah tempat kerja. Hal ini tidak jarang membuat beberapa perusahaan ragu untuk merekrut karyawan milenial.
Creative entrepreuner dan penulis buku, Yoris Sebastian menyebut bahwa salah satu hal yang menyebabkan milenial sering berpindah-pindah pekerjaan lantaran bukan masalah gaji semata tetapi juga lingkungan pekerjaan. Sebagai contoh ketika dimarahi oleh atasan mereka menjadi sensitif.
"Kalau generasi x jaman dahulu dan faktanya kadang-kadang dimarahi, masuk (kuping) kanan, keluar (kuping) kiri, yang penting gaji. Kalau generasi milenial pengen finansial bagus tapi hatinya juga bagus karena mereka ketika ditegur atasan masuk kuping kanan, masuk ke hati atau biasa dibilang baper," kata dia saat ditemui di kantor Shopee SCBD Jakarta, Rabu 18 Juli 2018.
Selain itu, kondisi kantor pun juga menjadi salah satu pertimbangan generasi ini. Sebagai salah satu contohnya, mereka ingin bekerja di kantor dengan tata desain yang keren. Tidak peduli jika kantor itu bukanlah salah satu kantor yang memiliki reputasi baik.
Padahal kata Yoris bukan cuma kondisi kantor, hal terpenting adalah hubungan antara atasan dan bawahan. Jangan sampai bekerja di kantor yang bagus tetapi hubungan antar atasannya tidak baik.
"Harusnya ada hubungan, kerjanya kolaboratif, lebih banyak discussion," kata dia.
Dia pun menyarankan kepada kalangan milenial yang memang ingin berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain kurang dari tiga atau lima tahun, ada baiknya mempertimbangkan kembali beberapa hal. Terutama ketika dirinya tidak mendapatkan tantangan baru di perusahaan tempat dia bekerja.
"Selama dia mencari pengembangan diri bukan karena perbedaan gaji sedikit atau karena ketika berada di perusahaan itu selama bertahun-tahun tidak mendapatkan tantangan baru," kata Yoris.