Survei: Makin Mahal Biaya Nikah, Makin Rentan Bercerai
- Pexels/Pixabay
VIVA – Dengan dalih pernikahan adalah momen sekali seumur hidup, serta dorongan gengsi, sebagian kalangan memilih menggelar pernikahan mewah ketimbang yang sederhana saja. Tak peduli dana yang digunakan mencapai angka fantastis, bila perlu utang pun tak mengapa, asalkan pesta pernikahan benar-benar meriah sesuai impian.
Apalagi gempuran iklan di media, maupun unggahan foto di media sosial, semakin mendorong ide bahwa pernikahan harus seperti negeri dongeng. Sah-sah saja. Setiap orang punya keinginan dan kesempatan untuk mewujudkannya.
Tapi ada fakta menarik terkait pernikahan mewah dari sebuah penelitian. Para peneliti justru menyimpulkan bahwa pernikahan yang sederhana lebih bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan pernikahan.
Seperti dilansir dari laman The Independent, untuk membuat kesimpulan tersebut, profesor ilmu ekonomi Andrew Francis-Tan dan Hugo M Mialon mensurvei 3.000 pasangan dan menemukan ada karakteristik tertentu yang meningkatkan kemungkinan perceraian.
Menurut studi tersebut, dana yang pasangan habiskan untuk biaya pernikahan, termasuk membeli cincin dan anggaran resepsi, memiliki kaitan terbalik dengan durasi kehidupan pernikahan.
Dengan cincin perkawinan, para peneliti menemukan bahwa semakin banyak uang yang dihabiskan, semakin besar kemungkinannya untuk bercerai, terutama jika harga cincinnya mencapai lebih dari USD2 ribu atau setara Rp29 juta.
"Secara spesifik, dalam sampel pria, yang menghabiskan antara USD2 ribu hingga USD4 ribu, untuk cincin perkawinan peluangnya menghadapi perceraian mencapai 1,3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang menghabiskan uang lebih sedikit (untuk membeli cincin)," demikian tulis laporan hasil penelitian itu.
Hal yang sama juga juga berlaku untuk biaya resepsi pernikahan, resepsi yang menelan dana kurang dari USD1 ribu atau setara Rp14 juta, menunjukkan penurunan yang signifikan dari kemungkinan perceraian. Sedangkan resepsi yang menelan biaya lebih dari USD20 ribu atau setara Rp287 juta, mengalami peningkatan kemungkinan perceraian hingga 1,6 kali lebih besar di dalam sampel wanita.
Seberapa Penting Penampilan
Para profesor tersebut juga menemukan bahwa karakteristik lainnya yang memengaruhi risiko perceraian adalah seberapa penting penampilan satu sama lain saat memutuskan pernikahan.
"Dilaporkan bahwa pentingnya penampilan salah satu pasangan dalam keputusan menikah secara signifikan berkaitan dengan durasi pernikahan yang lebih pendek," ujar Profesor Mialon.
Untungnya, tidak semua dana yang dihamburkan untuk pernikahan memiliki efek negatif. Meskipun cincin dan resepsi bisa memberi pengaruh buruk pada durasi pernikahan, tapi para peneliti menemukan bahwa pergi bulan madu secara signifikan berkaitan dengan penurunan peluang perceraian.
Daripada menghamburkan uang untuk pernikahan mewah, nampaknya jauh lebih bermanfaat mengalihkan tabungan Anda untuk berlibur pascamenikah. (ren)