Teknik Pijatan Unik, Enggak Pakai Tangan Tapi Gigi
- Instagram Dorothy Stein
VIVA – Jika biasanya aktivitas memijat dilakukan dengan tangan atau alat tertentu, jasa pijat ini menawarkan metode berbeda, yakni dengan gigitan. Pemijat Dorothy Stein yang tinggal di New Jersey mengklaim bahwa metode tersebut bisa merilekskan otot dan meningkatkan sirkulasi darah.
Dan pijatan dengan mengigit pasiennya ini membuat Dorothy begitu populer di kalangan selebriti Hollywood. Pada awal 80-an, dia mulai menawarkan pijat gratis ke band-band populer di belakang panggung, dan begitulah cara dia mempromosikan jasa pijat uniknya itu.
Def Lepard dan The Rolling Stones merupakan klien pertamanya. Meskipun dia tidak mengenakan biaya apa pun, dia mampu membangun jaringan yang luas dan penting.
Dorothy baru mulai memungut bayaran untuk pijatannya pada tahun 1994. Saat itu dia sudah menjadi begitu terkenal di kalangan musisi dan selebritas Hollywood, sehingga orang tidak keberatan membayar jasanya.
Bahkan kini, seperti dilansir dari Oddity Central, tukang pijat ini memiliki pelanggan ternama dalam daftar kliennya, seperti Kanye West, Katy Perry atau Simon Cowell. Biayanya sekitar Rp2,2 juta per sesi.
Dia mulai melakukan pijat dengan metode gigitan saat dia masih berusia 5 tahun. Ketika itu ibunya meminta dia memijat, namun tangannya belum cukup kuat, sehingga menggunakan giginya.
Kendati demikian, menurut dia, tidak semua kliennya memilih teknik ini. Untuk itu, sebelum memulai sesi pijatan dengan gigitan, dia akan bertanya lebih dahulu kepada klien.
"Tentu saja, saya bertanya kepada klien apakah mereka ingin mencobanya terlebih dahulu. Kemudian, sebelum menambahkan minyak apapun, saya menggigit seluruh punggung ke atas dan ke bawah, dengan gerakan yang sangat cair, perlahan, menghindari tulang. Saya melakukannya di leher dan bahu," tutur wanita yang mendapat julukan Dr Dot tersebut.
Menurut dia, gigitannya tidak akan melukai kulit, tetapi pijatannya cukup kuat dan dalam untuk merilekskan dan melemaskan otot serta melancarkan peredaran darah. Namun, teknik pijatannya itu menimbulkan kontroversi.
Dr. Holly Phillips, penulis The Exhaustion Breakthrough mengemukakan beberapa kekhawatiran tentang risiko infeksi dari teknik pijatan tersebut. “Sekitar 10 hingga 15 persen luka gigitan manusia menjadi terinfeksi oleh bakteri. Ada juga potensi penularan virus seperti hepatitis B," katanya.