Sukses Wawancara Kerja, 5 Karakter Inilah yang Paling Diincar CEO
- inmagine.com
VIVA – Wawancara kerja bisa jadi hal yang mendebarkan bagi para pencari kerja. Pada tahap ini pelamar akan diminta menunjukkan gambaran diri sekaligus wawasannya di hadapan calon atasan.
Tak jarang demi ekspektasi diterima di perusahaan yang dituju, kandidat biasanya cenderung menceritakan semua pengalaman yang telah ia lalui. Padahal ada cara yang lebih efektif untuk mencuri perhatian calon atasan dan berpeluang mengalami kesuksesan saat wawancara.
Dilansir dari Forbes, CEO sebenarnya mencari lima aspek berikut ini ketika ia mewawancarai kandidat karyawan.
1. Prestasi, bukan kegiatan
Tidak seorang pun ingin tahu deskripsi pekerjaan Anda sebelumnya. Rekruiter lebih penasaran pada prestasi Anda ketimbang daftar tugas sehari-hari Anda di kantor lama.
Ceritakan prestasi yang telah Anda raih di hadapan pewawancara, jika ada ungkapkan apa yang Anda bisa berikan pada calon kantor baru. Anda boleh berkisah yang menunjukkan bagaimana Anda membuat perbedaan bagi arah perusahaan sebelumnya.
2. Motivasi yang membuat Anda semangat bangun di pagi hari
Gary Burnison, CEO Korn Ferry dan author of Lose the Resume, Land the Job, yang telah mewawancarai banyak pelamar kerja, mengungkapkan kualitas pribadi yang paling ia cari.
"Saya ingin tahu apa yang membuat orang bersemangat tentang pekerjaan mereka, gairah dan kebutuhan mereka untuk membuat perbedaan. Saya juga memberi tahu Anda bahwa sebagian besar pemimpin tidak mencari orang-orang terpintar," tulis Burnison.
Sebuah penelitian menemukan bahwa mereka yang memiliki IQ tertinggi tidak selalu merupakan karyawan terbaik, terutama untuk posisi kepemimpinan. Sebaliknya, CEO itu mencari keceriaan, kecocokan budaya, dan keaslian. Jadi tanyakan pada diri Anda: apa yang membuat Anda bangun di pagi hari? Mampu menunjukkan motivasi Anda dengan berbicara tentang apa yang Anda sukai.
3. Konektivitas, menguasai obrolan ringan
"Ketika saya mewawancarai seseorang, saya selalu menemui kandidat di lobi atau area resepsionis, lalu membawa orang itu ke dapur kantor. Ini bukan tentang mendapatkan kopi atau air. Saya ingin memulai di lingkungan yang akrab untuk membantu orang bersantai sehingga mereka bisa menjadi diri mereka sendiri," kata Burnison seperti dikutip dari Forbes.
Maksud Burnison adalah ia ingin kandidat merasa nyaman sehingga bisa memberikan tanggapan dari pertanyaan wawancara dengan tanpa rasa tertekan.
Bersikaplah nyaman memberikan tanggapan singkat (maksimal 30 detik) tentang dari mana Anda berasal, atau keluarga Anda, dan jangan takut mengajukan pertanyaan yang sama. Wawancara adalah percakapan dua orang, bukan kuis pop.
4. Ketahui profil perusahaan dan posisi
Salah satu pertanyaan favorit yang diajukan Burnison untuk diajukan pada awal wawancara adalah, "Jadi, beri tahu saya apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami dan posisi yang Anda cari?"
Menurutnya banyak orang yang tidak bisa berikan jawaban tepat untuk yang satu ini. Sebaiknya cari profil perusahaan dari LinkedIn atau website sebelum memutuskan menerima undangan wawancara.
5. Cocok dengan budaya perusahaan
Semakin senior posisi yang diisi, semakin banyak pewawancara akan menekankan kecocokan budaya. Keterampilan teknis pada tingkat senior diasumsikan — semuanya tentang menyesuaikan diri dan mampu memimpin dan memotivasi orang lain.
Studi menunjukkan bahwa hampir separuh (46 persen) dari pekerja baru gagal dalam 18 bulan pertama, sebagian besar karena ketidakcocokan budaya. Pahami apa yang paling cocok untuk Anda, dari lingkungan kerja ideal Anda hingga tipe bos yang ingin Anda pelajari. Semakin banyak yang Anda ketahui tentang diri Anda, semakin baik Anda dapat menunjukkan kecocokan dengan calon atasan.
Lima kiat wajib ini akan dapat membantu Anda mengarahkan percakapan untuk tampil dengan keceriaan, minat dan gairah, seberapa cocok Anda dengan budaya, dan keaslian diri Anda. Aspek-aspek inilah yang akan mendorong Anda menatap jauh ke masa depan yang lebih baik lagi.