Studi: Orang Religius Lebih Panjang Umur Dibandingkan Atheis

Ilustrasi kakek nenek/panjang umur.
Sumber :
  • Pixabay/KERBSTONE

VIVA – Sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini mengungkap bahwa orang religius hidup rata-rata empat tahun lebih lama daripada mereka yang agnostik dan atheis.

Terpopuler: Kerusakan Ginjal Bisa Terlihat Malam Hari, hingga Hubungan Seks Jadi Kunci Panjang Umur

Dilansir dari The Independent, Selasa, 19 Juni 2018, perbedaan antara mereka yang menjalankan praktik keagamaan dan mereka yang bukan bagian dari kelompok agama bisa berasal dari campuran antara dukungan sosial, praktik menghilangkan stres dan perilaku pantang terhadap kebiasaan yang tidak sehat.

Untuk studi tersebut, tim akademisi dari Ohio University, termasuk profesor psikologi Christian End, menganalisis lebih dari 1.500 obituari dari seluruh Amerika Serikat untuk mengetahui aspek-aspek kehidupan  apa saja memengaruhi usia manusia.

Ammar Zoni Jadi Humas Masjid di Penjara, Sudah Tobat?

Catatan ini termasuk rincian perkawinan serta informasi tentang kegiatan, hobi dan kebiasaan, yang dapat membantu atau menghambat kesehatan orang, yang tidak dinyatakan dalam data sensus.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Sciencetoday, menemukan bahwa rata-rata orang yang dalam laporan kematiannya menyebutkan bahwa mereka adalah orang yang religius memiliki tambahan usia rata-rata 5,64 tahun.

Latihan Ini Jadi Rahasia Umur Panjang Orang Jepang, Cuma Butuh 3 Menit!

"Studi ini memberikan bukti persuasif bahwa ada hubungan antara partisipasi agama dan berapa lama seseorang hidup," kata Baldwin Way, rekan penulis studi dan profesor psikologi di Ohio State University.

Partisipasi agama sering berkaitan dengan peningkatan partisipasi dalam kegiatan dan kelompok sosial, yang dapat membantu mengatasi kesepian dan gaya hidup sedentari yang juga dapat memperpendek harapan hidup.

Tetapi sebuah analisis yang disebutkan dalam laporan studi menemukan bahwa hal tersebut menyumbang sebagian kecil dari efek umur panjang.

“Kami menemukan bahwa kesukarelaan dan keterlibatan dalam organisasi sosial hanya menyumbang kurang lebih satu tahun peningkatan usia,” kata Laura Wallace, penulis utama studi tersebut.

“Masih banyak manfaat dari afiliasi keagamaan yang tidak dapat dijelaskan” katanya lagi.

Para penulis juga mengataka bahwan orang-orang religius cenderung lebih menjauhkan diri dari alkohol dan penggunaan narkoba, dan perilaku lain yang dapat memengaruhi usia dan harapan hidup mereka.

Mungkin juga ada manfaat dari latihan yang bisa mengurangi stres seperti beribadah, meditasi, yoga atau berdoa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya