Lebaran, Jatim Park Datangkan Badak Terbesar di Dunia
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Sambut libur Lebaran, Jawa Timur Park menambah satu koleksi satwa langka di dunia yakni badak India (Rhinoceros unicornis). Badak ini merupakan spesies badak terbesar di dunia yang memiliki bobot hampir tiga ton dan bercula satu.
"Badak India ini baru pertama kali ada di Indonesia, hanya di Batu Secret Zoo, Jawa Timur Park. Usianya 10 tahun, kami mendapatkan kepercayaan dari EAZA (European Association Zoo & Aquaria) asosiasi kebun binatang terbesar di dunia untuk konservasi," kata Marketing and PR Manager Jatim Park Group, Titik S Ariyanto, Sabtu, 16 Juni 2018.
Titik menyebut Batu Secret Zoo merupakan kebun binatang pertama dari Indonesia yang secara resmi dapat berpartisipasi dalam program breeding internasional untuk konservasi badak dunia, khususnya badak India yang dipromotori oleh European Endangered Species Programmes.
"Badak India ini datang pada 18 Mei lalu bernama Bertus. Kami siapkan kandang dan exhibit badak di lahan seluas 7.500 meter persegi. Ada kandang kontrol untuk malam hari seluas 150 meter persegi, kandang pedok seluas 300 meter persegi, dan sisanya merupakan kandang exhibit yang terdapat kolam air dan kolam lumpur," ujar Titik.
Mirip badak Jawa
Titik mengatakan, badak India selain untuk koleksi di kebun binatang, juga untuk sarana edukasi tentang satwa badak, khususnya badak Jawa. Sebab, badak India memiliki kemiripan fisik yang sama persis dengan badak Jawa yang merupakan satwa endemik Indonesia.
Menurut Titik, badak Jawa kini hanya bisa ditemukan di Taman Margasatwa Ujung Kulon dan hanya bisa dilihat menggunakan kamera pengintai. Sementara itu, perkiraan populasi badak Jawa sekarang diprediksi kurang lebih 63 ekor.
"Oleh karena itu, keberadaan badak India ini akan membantu mendukung konservasi badak Jawa dan untuk meningkatkan kesadaran akan konservasi badak Jawa di Indonesia," kata Titik.
Dadan Dani Subrata, Project Coordinator Yayasan Badak Indonesia mengatakan, persebaran badak India biasa ditemukan di India bagian utara seperti Nepal dan Bangladesh. Badak India berhabitat di padang rumput terbuka dekat dengan sungai.
"Pada awal abad ke-20, populasi badak India tinggal 200 ekor akibat perburuan liar sehingga populasinya hampir punah. Dan karena usaha program konservasi badak, sekarang jumlah badak India semakin meningkat mencapai kurang lebih 3.500 ekor," papar Dadan.
Populasi badak India di Eropa tersisa 60 ekor yang tersebar di 20 kebun binatang. Selanjutnya di Amerika, populasi badak India tersisa 50 ekor yang tersebar di 20 kebun binatang.
Sementara itu, di Asia kecuali India dan Nepal hanya beberapa kebun binatang yang memiliki koleksi badak India di antaranya Chiang Mai Zoo di Thailand, Singapore Zoo, Tokyo Zoo di Jepang, dan Batu Secret Zoo Indonesia.
"Ada kedekatan secara famili dengan Badak Jawa. Dan bentuk penampilan fisik mirip ini bisa disebut sebagai lecutan untuk melakukan konservasi badak Jawa," ucap Dadan.
Dadan mengatakan, Yayasan Badak Indonesia mengapresiasi langkah konservasi yang dilakukan oleh Batu Secret Zoo. Ia berharap konservasi serupa juga bisa dilakukan kepada badak Jawa yang sedang diambang kepunahan.
"Badak Jawa diambang kepunahan, karena populasi hanya ada satu di semenanjung Ujung Kulon, dan itu rentan dengan erupsi anak Gunung Krakatau. Dan populasi itu tumbuh lama di satu lokasi jika ada perkawinan sedarah dikhawatirkan keturunannya cacat atau tidak berlangsung lama hidupnya," kata Dadan.