Tak Cuma Indonesia, 7 Negara Ini Juga Punya Tradisi Mudik
- ANTARA Foto/Aditya Pradan Putra
VIVA – Bagi masyarakat Indonesia, mudik atau pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri atau Lebaran sudah menjadi tradisi setiap tahun. Hal ini lantaran, Lebaran menjadi suatu momentum untuk berkumpul bersama keluarga dan bermaaf-maafan.
Tetapi ternyata kegiatan mudik bukan cuma punya Indonesia, karena di sejumlah negara di dunia, ada tradisi serupa. Dari berbagai sumber, berikut ini beberapa negara yang juga menjalani tradisi mudik.
1. Malaysia
Di Malaysia, tradisi mudik lebih dikenal dengan sebutan balik kampong. Sama halnya dengan di Indonesia, penduduk Malaysia yang melakukan mudik adalah mereka yang merantau ke kota untuk bekerja. Warga Malaysia yang menganut agama Islam melakukan mudik hingga dua kali dalam setahun, tepatnya pada Imlek dan Lebaran.
2. Arab Saudi
Tradisi mudik juga dilakoni oleh umat Muslim di Arab Saudi. Mereka menjalani mudik sebanyak dua kali dalam setahun, yakni saat Idul Fitri dan Idul Adha. Jelang Lebaran, masyarakat Arab melakukan beres-beres atau bersih-bersih rumah agar tampak cantik di saat hari kemenangan tiba. Selama Lebaran, Arab pun menggelar banyak pertunjukan seni dan berbagai festival yang diselenggarakan di negara tersebut.
3. Mesir
Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang melakukan mudik di H-7 hingga H-1 Lebaran, masyarakat Mesir akan melakukan mudik ke kampung halamannya pada hari kedua setelah Lebaran bersama keluarga, dan berkumpul di pinggir Sungai Nil dengan mengenakan pakaian serba baru.
4. Bangladesh
Sementara masyarakat Muslim di Bangladesh pun melakukan tradisi mudik jelang Hari Raya Idul Fitri. Para pemudik pun akan menyerbu terminal bus, stasiun kereta api dan perahu di sungai untuk mudik.
Dari sekian banyak moda transportasi di Bangladesh, kereta api menjadi transportasi favorit para pemudik. Hal ini untuk menghindari perjalanan darat karena jalanannya yang rusak parah dan bergelombang, serta menghindari kemacetan di jalan raya.
5. India
Walaupun India memiliki penduduk Muslim minoritas tidak menyulutkan semangat warga Muslim India untuk pulang kampung ke halamannya. Namun tak hanya dilakukan oleh penduduk Muslim, penduduk non-Muslim di India juga melakukan tradisi mudik setiap bulan Oktober atau November untuk merayakan Festival of Lights atau Diwali.
6. Turki
Tradisi mudik di Turki dikenal dengan istilah Baryam, di mana momen tersebut diisi dengan berkumpul dengan sanak keluarga dan saling bermaaf-maafan. Tradisi ini juga dilanjutkan dengan berziarah dan tabur bunga ke makam keluarga.
7. Korea
Mudik juga dilakukan oleh warga Korea terutama di waktu Chuseok, yaitu pada hari libur resmi yang dirayakan besar-besaran pada bulan ke-8 hari ke-15 penanggalan Bulan. Hari Chuseok disebut juga hari panen, festival bulan musim panen, atau Hangawi (hari besar di musim gugur).
Chuseok menjadi kesempatan masyarakat Korea untuk mengucapkan syukur kepada leluhur, melakukan ritual seperti Charye dan Seongmyo dengan menghabiskan makan dan minum bersama keluarga besar, teman dan kerabat.
Jika di Indonesia mempunyai ketupat sebagai makanan khas pada waktu Lebaran, di Korea pada hari Chuseok, ada kue Songpyeon yang terbuat dari tepung beras dan berisi kacang atau wijen. Saat malam sebelum hari Chuseok, setiap anggota keluarga duduk bersama membuat kue Songpyeon.