Kisah Menyentuh Miliarder Muslim Ali Banat Sebelum Meninggal
VIVA – Seorang muslim dan juga seorang dermawan, Ali Banat beberapa waktu belakangan ini menjadi sorotan dunia. Ia meninggal setelah tiga tahun berjuang melawan kanker yang dideritanya.
Kematiannya pekan lalu, 29 Mei 2018 lalu menyisakan duka yang dalam untuk banyak orang. Ini karena sejarah filantropinya. Lalu, siapakah sebenarnya sosok Ali Banat?
Ali Banat lahir di Greenacre, New South Wales, 16 Februari 1982. Dia menghasilkan banyak uang dari security and electrical company. Dalam sebuah wawancara dengan Mohamed Hoblos dia sempat menunjukkan gaya hidup mewah yang dipimpinnya. Banat menjadi terbiasa dengan mobil sport dan segala produk keluaran Louis Vuitton.
Namun, semua itu berubah ketika ia didiagnosis mengidap kanker. Ini membuatnya mempertimbangkan kembali hidupnya, dan mendorongnya untuk menjual mobil dan jam tangannya.
Dia diberitahu bahwa dia punya sisa waktu tujuh bulan untuk hidup. Tak ingin mati sia-sia, Ali akhirnya memutuskan memanfaatkan sisa hidupnya untuk melakukan sesuatu yang bijaksana. Ali Banat, sang Miliarder pun memutuskan mendirikan Muslims Around The World (MATW) Project. Yakni, proyek muslim yang memberikan bantuan untuk banyak orang di negara-negara di Afrika dan memberi mereka bantuan dana pendidikan, makanan, dan bentuk bantuan lainnya.
Sepanjang perjalanannya di Togo, Ghana, dan Burkina Faso, ia membantu ribuan orang. Wawancaranya dengan Hoblos menjadi viral, dan dia menerima sumbangan dari orang-orang di seluruh dunia.
Dengan uang itu, MATW yang juga punya tujuan membangun desa, membantu lebih dari 200 janda, membangun masjid, membangun sekolah, membangun rumah sakit hingga 600 rumah yatim piatu, dan bisnis untuk mendukung masyarakat tak mampu.
Meskipun dokter memvonis sisa hidup Ali hanya tujuh bulan, Tuhan berkehendak lain. Ali ternyata bisa bertahan hidup selama tiga tahun setelah dia pertama kali diberitahu bahwa dia mengidap kanker.
Usai kepergiannya, banyak orang meminta untuk tetap mendoakan Ali dalam doa-doa mereka, dan memikirkan bagaimana dia tanpa pamrih membantu banyak orang. Dia benar-benar sosok inspiratif, dan akan selalu diingat.