Di Balik Kemewahan Idol K-Pop, Ada Kisah Pilu Penata Gaya
- Koreaboo
VIVA – Di atas panggung atau dalam sebuah acara bisa saja penampilan mewah para selebriti dihasilkan dari perjuangan para penata gaya yang harus mencari dan mengambil produk sponsor. Apalagi jika artis tersebut bukan artis papan atas.
Sebuah studi yang dilakukan Korean Women Workers Association mengungkap fakta terselubung dari para penata gaya selebriti di Korea Selatan dan betapa sulit serta kerasnya bertahan di industri tersebut.
Dikutip dari Koreaboo, lebih dari 80 persen dari 203 orang penata gaya idol atau artis Korea Selatan yang di survei mengatakan bahwa mereka dibayar kurang dari Rp14 juta sebulan, dan 93,1 persen bekerja lebih dari 8 jam sehari, sedangkan 40,7 persen bekerja lebih dari 12 jam.
Sebanyak 93,6 persen orang yang disurvei adalah wanita. Sebanyak 78,3 persen berusia 20-25 tahun. Artinya beberapa wanita di usia awal 20 an bekerja lebih dari 8 jam setiap hari, kadang 7 hari dalam sepekan dengan penghasilan kurang dari Rp14 juta sebulan.
Asisten penata gaya adalah pekerjaan yang sulit karena memerlukan kesehatan fisik. Mereka harus mengambil barang dari sponsor atau rumah mode dan mengembalikannya. Dengan mempertimbangkan bahwa satu orang idol atau artis membutuhkan lima hingga enam potong pakaian per adegan atau acara. Bisa dibayangkan sebanyak apa baju yang mereka bawa dan kembalikan.
Lebih penting lagi, mereka juga harus mempertimbangkan apa yang disuka atau tidak disukai idol atau artis tersebut, dan apa yang ingin dipinjamkan sponsor atau rumah mode. Tak berhenti di situ, jika penata gaya atau asisten penata gaya bukan dari artis atau penyanyi kelas A, mereka hanya akan jadi pilihan kedua atau bahkan tidak ada dalam daftar label atau rumah mode untuk dipinjamkan produk.
Mirisnya, beberapa dari mereka yang bekerja dengan idol hanya dibayar sekitar Rp4,2 juta hingga Rp7 juta per bulan dan harus selalu siap dihubungi setiap saat, mengambil pakaian bukan hanya untuk acara resmi tapi acara pribadi para idol. Survei ini membuktikan bahwa di balik kemewahan para idol Korea, ada bayang-bayang banyak wanita yang bekerja keras, siang dan malam, dibayar di bawah standar, kerja lembur dan tak dihargai.