5 Keseruan Ramadan yang Cuma Dirasakan Anak 90an
- instagram.com/pekerja_liar
VIVA – Ibadah puasa selama bulan Ramadan, menjadi waktu yang begitu dinanti oleh umat Muslim di dunia. Salah satu alasannya adalah bisa lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.
Tidak hanya bagi orang dewasa, bulan Ramadan juga menarik bagi anak-anak, terutama bagi anak tahun 90an. Dan, bisa dibilang lebih menyenangkan, jika dibandingkan dengan anak-anak zaman sekarang, yang lebih suka menghabiskan waktu dengan gadget dibanding melakukan aktivitas fisik.
Lalu, apa saja sih yang sering dilakukan oleh anak generasi 90an selama bulan Ramadan? Berikut ini ulasannya:
1. Tradisi keliling komplek atau kampung
Selama bulan Ramadan, anak tahun 90an punya tradisi keliling komplek atau kampung membangunkan warga sekitar untuk sahur dengan alat sederhana, berupa kentongan bambu, bedug hingga botol. Anak 90an pun rela tidur di Masjid atau Musala, untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Tradisi seperti ini sudah mulai luntur dan mungkin hanya bisa ditemui di beberapa daerah saja. Anak zaman sekarang pun sudah memiliki alarm sendiri-sendiri untuk bangun sahur.
2. Tadarus dan buka bersama di Masjid
Pada Ramadan, kegiatan umum yang dilakukan adalah melakukan Tadarus Alquran, lalu dilanjutkan dengan berbuka puasa di Masjid bersamaan dengan warga sekitar dan pengurus Masjid. Dan, selama menunggu giliran mengaji, anak-anak 90an sering tidur-tiduran di lantai Masjid.
3. Berebut tanda tangan ustaz
Bagi anak tahun 90an, buku agenda Ramadan menjadi hal yang tidak asing. Buku tugas sekolah ini mengharuskan anak tahun 90an mencatat ceramah saat Tarawih atau kuliah subuh. Dan, yang paling tidak bisa dilupakan adalah mendekati ustaz penceramah seusai menjalankan salat Tarawih untuk minta tanda tangan.
Buku itu juga mengharuskan anak 90an untuk mengisi secara jujur ibadah yang dilakukan selama sebulan mulai dari salah, puasa hingga Tadarus Alquran dengan memberikan tanda centang. Anak 90an pun harus menyertakan tanda tangan orangtua di buku tersebut.
4. Kegiatan saat jeda salat Tarawih
Tidak hanya menjalankan ibadah wajib selama bulan Ramadan, kita pun dianjurkan juga menjalani ibadah sunah. Salah satunya adalah salat Tarawih. Buat anak 90an, pasti ingat di saat orang dewasa khusyuk salat atau setelah selesai salat, beberapa anak 90an akan melakukan permainan seperti sarung ninja, selepet kain sarung hingga bermain kembang api.
Bukan hanya bermain, selama salat Tarawih, anak 90an sering sekali mendatangi warung dekat Masjid untuk membeli makanan yang populer pada saat iti, seperti Anak Mas, wafer Superman, es sirop dan lainnya.
5. Waktu bermain lebih lama
Saat bulan puasa era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sekolah diliburkan selama bulan puasa. Hal ini membuat anak 90an lebih banyak menghabiskan waktu bermain permainan tradisional, seperti gundu, congklak, Monopoli, bola bekel.
Tidak hanya itu, permainan Tamagotchi pun populer dimainkan oleh anak 90an untuk mengisi waktu luang menuju waktu berbuka. Selain iu, menyaksikan beberapa sinetron lawas seperti Lorong Waktu, yang tokoh utamanya diperankan oleh Deddy Mizwar dan Jourast Jordy hingga sinetron Hikmah, yang tokoh utamanya Tamara Bleszynski. (fk)