Alasan Kakek Daki Gunung Tiap Hari Selama 50 Tahun

Ilustrasi/Para pendaki gunung.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Teresia May

VIVA – Seorang kakek berusia 68 tahun yang menderita penyakit Alzheimer mendaki gunung yang sama setiap hari selama 50 tahun terakhir. Hal itu dilakukan untuk melawan penyakit tersebut.

Kisah Inspiratif Influencer Amelinda Sanjaya Respons Cibiran Netizen Soal Ketiak Basah

Pria tua itu bernama Sion Jair. Dia telah mendaki Old Man of Coniston di Cumbria, Inggris ribuan kali. Kadang-kadang dia mendaki hingga ke puncak dua kali dalam sehari dan tidak peduli musim saat itu.

Dikutip dari Good News Network, rutinitasnya memang sudah kerap dilakukan sebelum mengidap penyakit, dia melanjutkannya karena memberikan dampak positif pada kesehatan dan kedisiplinan. Selain hidup dengan sindrom kelelahan kronis sejak pindah ke wilayah itu sejak tahun 1968, dia juga didiagnosa dengan anemia pernisiosa pada tahun 2000an.

Kisah Diego Berel, Pelukis Muda Down Syndrome Hasil Karyanya Sampai ke London

Tubuhnya menolak pengobatan injeksi B12 yang diperlukan. Bahkan dokter mendiagnosa umurnya hanya bisa bertahan selama tiga tahun. "Tubuhku hanya mampu menerima B12 yang sangat minim. Para dokter melakukan tes dan aku rutin berolahraga," katanya.

Ilustrasi alzheimer/lansia

Kisah Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya, Rela Jualan Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Dia mengaku hanya perlu menjalaninya dan tubuhnya hanya punya dua pilihan. Pertama, berdiam diri sambil menunggu kematian atau terus beraktivitas dan berusaha bangkit.

Meskipun Jair mampu menyesuaikan diri dengan anemia yang dideritanya, ternyata tanpa disangka dia juga mengidap Alzheimer. Penyakit itu berkembang di otaknya sejak empat tahun lalu setelah melakukan scan otak. Dan solusi yang dilakukannya adalah mendaki gunung.

Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa rutin berolahraga ternyata bisa memperlambat demensia dan melawan Alzheimer. Sementara alasan Jair memilih mendaki gunung dibanding olahraga lain, karena dia menikmatinya dan sudah biasa dilakukan.

"Aku melakukannya karena itu familiar, dan terutama ketika Anda punya Alzheimer, Anda perlu sesuatu yang familiar,” kata Jair.

Kisah perjuangan Mia, siswa yang belajar untuk juara sambil berjualan

Belajar Sambil Berjualan, Kisah Mia yang Berjuang jadi Juara untuk Bantu Ibunya

Mia bercerita dengan polos bahwa ia sedih karena sebelumnya gagal menjadi juara pada lomba matematika yang ia ikuti, padahal ia sangat menyukai pelajaran matematika.

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2024