Mau Ikut Gerakan Indonesia Mengajar Harus Punya Modal Ini
VIVA – Pentingnya sosok pengajar muda untuk membantu para guru di pelosok daerah. Hal ini akhirnya membuat Gerakan Indonesia Mengajar mengadakan rekrutmen untuk para pemuda yang berniat membantu dunia pendidikan di pelosok Indonesia.
Bertepatan dengan diselenggarakannya acara HiLo School Kids Festival 2018 di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Haiva Muzdalifa selaku Managing Director Gerakan Indonesia Mengajar mengatakan niat yang kuatlah yang menjadi modal utama untuk menjadi pengajar muda.
"Pengiriman pengajar muda itu dari tahun 2010, sampai sekarang sudah 15 angkatan, jadi sekarang kita lagi training angkatan ke-16 dan sebentar lagi akan ada pembukaan ke-17. Kalau tipsnya sendiri berani mencoba, berani menantang dirinya untuk keluar dari zona nyaman, saya yakin nanti pasti bisa jadi pengajar muda," ujar Haiva pada VIVA 29 April 2018 di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Apa yang dimaksud dengan pengiriman pengajar muda? Karena nantinya para pengajar muda yang lolos tahap seleksi akan ditempatkan di pelosok-pelosok desa sebagai guru bantu sekolah dasar.
"Akan ditugaskan selama 1 tahun untuk mengajar 1 mata pelajaran di sekolah dasar. Jadi mereka akan tinggal selama 1 tahun di desa dan menjadi guru bantu di sekolah dasar. Nanti mereka akan mengajar sesuai kebutuhan kalau yang dibutuhkan guru matematika, nanti mereka akan mengajar matematika, ada juga yang jadi wali kelasnya, tergantung kebutuhan dari sekolah," tuturnya.
Ia berharap kegiatan pengajar muda ini bisa menjadi panutan bagi masyarakat luas, terutama untuk pengajar di daerah-daerah terpencil.
"Tapi dasarnya adalah dari sekolah dasar, enggak harus mengajar saja harapannya pengajar muda ini bisa menjadi inspirator, role model masyarakat di sana," lanjut Haiva.