4 Rahasia Kelam Pengarang Peter Pan yang Mengejutkan
- instagram.com/petter.panns/
VIVA – Ketika seorang novelis bernama James Matthew Barrie (JM Barrie) tumbuh di kota Kirriemuir di Skotlandia sebuah tragedi terjadi di keluarganya. Kakaknya yang berusia 13 tahun mengalami retak tengkorak karena kecelakaan saat bermain ice-skating hingga akhirnya meninggal.
Ibu mereka sangat terpukul karena kehilangan anak kesayangannya. Untuk menghiburnya, James yang saat itu masih berusia enam tahun, masuk ke kamar ibunya yang sedang berduka. Dalam kegelapan ibunya bertanya, "Apakah itu kamu?".
Meskipun James tidak bisa mendengarnya, dia tahu bahwa ibunya sangat menginginkan yang datang adalah kakaknya. Dalam kecemburuan, James muda melakukan segala sesuatu untuk menjadi saudaranya, bahkan mengenakan pakaian miliknya.
Jauh dalam lubuk hatinya, dia meyakini bahwa meninggalkan masa kanak-kanak adalah bencana terbesar dalam hidup. Jadi dia menciptakan cerita tentang seorang anak laki-laki dan akan tetap menjadi anak laki-laki untuk selama-lamanya dan dia memanggilnya Peter Pan.
Sekarang sudah lebih dari 80 tahun sejak kematian James serta lebih dari 100 tahun sejak penerbitan The Little White Bird, novelnya yang berisi plot untuk drama Peter Pan tahun 1904 atau The Boy Who Would Not Grow Up.
Cerita Peter Pan dimulai di Kensington Gardens pada tahun 1897. Saat itu, James dikenal sebagai novelis dan penulis drama yang kaya dan terkenal, tetapi tidak bahagia dan belum punya anak. Saat dia mengajak anjingnya jalan-jalan, dia bertemu dengan dua bocah laki-laki menyenangkan bernama George dan Jack Llewelyn Davies, masing-masing baru berusia lima dan empat tahun.
Mereka adalah dua dari tiga anak Sylvia Llewelyn Davies, istri cantik seorang pengacara bernama Arthur Llewelyn Davies. Selain kisah masa kecilnya, ada kisah lain yang menyelimuti kehidupan JM Barrie yang diduga menginspirasi pembuatan Peter Pan, berikut di antaranya seperti dilansir dari berbagai sumber.
1. Mengambil hak asuh tiga anak Davies
Menurut Piers Dudgeon, penulis Captivated: J.M. Barrie, Du Mauriers and Dark Side of Neverland, James memanipulasi ceritanya untuk mendekati Sylvia dan Arthur Llewelyn Davies, orangtua dari tiga anak laki-laki, George, Jack, dan Peter.
James sengaja memberikan banyak hadiah untuk keluarga tersebut dan menghabiskan berjam-jam bersama anak-anak, bermain di taman dan mengarang cerita. Ketika Arthur dan Sylvia meninggal karena kanker, James mendapat hak asuh dari ketiga anak tersebut.
Tak ada saudara dari Arthur dan Sylvia yang protes lantaran James punya surat wasiat dari Sylvia yang memberikan hak asuh itu ke James. Bertahun-tahun kemudian, Peter mengatakan bahwa James mengambil hak asuh tersebut.
"Semuanya ketika aku mengingatnya, hampir tidak bisa dipercaya aneh dan menyedihkan, menggelikan, bahkan mengerikan," kata Peter.
2. Hubungan Tak Biasa dengan Michael dan George
James senang mengambil foto anak-anak, kadang-kadang dengan kostum buatannya sendiri dan sering tidak mengenakan pakaian sama sekali. Meskipun hal ini kelihatannya sangat mencurigakan, tetapi James menunjukkan seolah itu bukan hal aneh. Ia bahkan menulis tentang kegemarannya melepas pakaian dan tidur di samping seorang anak lelaki.
Bukunya berjudul The Little White Bird, yang diterbitkan pada tahun 1902, adalah kisah terselubung tentang hubungannya dengan George. Meskipun buku itu sangat populer ketika diterbitkan, ada beberapa bagian yang terasa obsesif terkait hubungannya dengan anak-anak.
3. Hubungan James Tidak Baik dengan Wanita
Dudgeon menyatakan bahwa James impoten dan kemungkinan besar hubungan pernikahnnya dengan aktris Mary Ansell tidak berhasil. Bahkan Marry menulis bahwa James tidak pernah mencintainya. Hal itu yang membuat Marry berselingkuh dengan salah satu teman James, sehingga berujung perceraian.
4. Anak-anak Davies Tertembak dan Bunuh Diri
Baik George dan Peter secara sukarela ikut berpartisipasi dalam Perang Dunia I. Beberapa sejarawan berpikir ini adalah cara bagi dua pemuda itu untuk menjauh dari James. George meninggal di Belgia pada usia 21 tahun karena tertembak.
Michael juga meninggal pada usia yang sama karena tenggelam di Sungai Thames karena arusnya yang berbahaya. Beberapa orang menduga bahwa dia sengaja mengakhiri hidupnya.
Sementara Peter pada tahun 1960 di usia 63 tahun juga mengakhiri hidupnya dengan melemparkan dirinya ke rel kereta api. Itu dia lakukan setelah menghancurkan hampir semua surat dari James untuk anak-anak Llewelyn Davies. (fk)