Sambil Mengejan, Ibu Ini Abadikan Proses Persalinannya
- Lauren Chenault/Caters News
VIVA – Dalam beberapa tahun terakhir, tren fotografi saat persalinan digemari oleh banyak kalangan. Ini karena momen kelahiran menjadi salah salah satu momen berharga dalam hidup.
Namun yang dilakukan oleh perempuan ini benar-benar luar biasa. Seorang perempuan yang juga fotografer itu berhasil bertahan melalui rasa sakit untuk mendokumentasikan detik-detik pertama kelahiran putranya dan memotret para tenaga medis yang membantu proses persalinannya.
Meskipun memiliki pengalaman fotografi hampir 10 tahun, wanita berusia 25 tahun bernama Lauren Chenault itu menyatakan bahwa tidak ada pelatihan khusus yang dilakukan untuk mendokumentasikan kelahiran anak keduanya. Ia sendiri sudah punya keinginan ini saat melahirkan anak pertamanya, Kailah pada tahun 2015, namun kala itu ia masih belum yakin melakukannya.
"Saya ingin melakukannya saat kelahiran putri saya, tetapi saya harus memegang kaki saya sendiri, jadi (memotret sendiri) itu tidak terjadi," kata dia, seperti dilansir dari News.com.
Namun, setelah pemilik studio fotografi di Rockville, New York itu mengandung anak kedua, dia bertekad untuk memotret momen persalinan putranya. Sambil meletakkan kamera di perutnya, Lauren mengejan dan mendorong sambil mengklik tombol di kameranya, dengan beberapa teman membantu memegang kakinya. Dia pun berhasil menangkap beberapa gambar menakjubkan dari beberapa detik pertama kehidupan putranya.
"Keluarga saya takjub saya dapat memotretnya, tetapi suami saya tidak terkejut ketika saya memikirkan sesuatu, saya mewujudkannya," kata dia.
Menurutnya, hal itu sangat penting baginya. Sebab, momen yang berhasil diabadikannya menggambarkan bahwa wanita adalah pahlawan super yang sesungguhnya. Ibu dua anak ini berhasil mengambil sekitar 30 gambar, namun hanya dua yang hasilnya bagus dan dibagikan ke media sosial. (ch)
Belajar Sambil Berjualan, Kisah Mia yang Berjuang jadi Juara untuk Bantu Ibunya
Mia bercerita dengan polos bahwa ia sedih karena sebelumnya gagal menjadi juara pada lomba matematika yang ia ikuti, padahal ia sangat menyukai pelajaran matematika.
