Bukti Indonesia Punya Banyak Orang Kreatif dan Berbakat

Anggota Pramuka menampilkan Tarian Tongkat saat Jambore Pandu Sekolah Model
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – Kreativitas bangsa Indonesia dalam berkarya, kini semakin diakui dunia. Berbagai produk dihasilkan mulai dari bidang fesyen hingga produk kreatif lainnya. Padahal jika ditelusuri, input karya-karya tersebut memiliki nilai yang kualitasnya belum maksimal.

BRIN Diperlukan untuk Bantu Riset dan Data Terkait Pengembangan Ekonomi Kreatif

Dua komponen yang berpengaruh besar pada lahirnya inovasi adalah input dan output. Dari data Global Competitiveness Index, Innovation input Indonesia ranking 99 dari 127, sedangkan output yang dihasilkan 73 dari 127.

Yang termasuk dalam Innovation Input antara lain stabilitas politik, pendidikan, teknologi, perbankan harus baik begitu pun dengan IT. Dan meski tak didukung maksimal dari segi input, ternyata Indonesia masih bisa berada di ranking output 73 dari 127.

Dukung Industri Kreatif, Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok dan Kupang Menembus Pasar Global

"73 dari 127 masih buruk, tapi saya membandingkan relatifnya, untuk input 99 output 73, artinya there's something about Indonesia," kata Mulya Amri, Urban Development and Public Policy Specialist National University of Singapore dalam Media Talkshow KYIA Tomorrow Innovator 'Embracing Challenges, Shaping the Future', di Auditorium Vokasi UI, Depok, Jawa Barat, Jumat 13 April 2018.

Lebih lanjut, Amri mengatakan bahwa dengan keterbatasan input, Indonesia bisa mencapai posisi 73 dari segi output. Jika inputnya diperbaiki, Amri yakin Indonesia akan lebih hebat lagi ke depannya.

Jurus Airin-Ade Perkuat Industri Kreatif di Banten

"Apalagi, kalau kita push supaya input lebih bagus. Makanya saya bilang Indonesia itu dari segi bahan dasar orangnya sudah banyak orang kreatif. Dari musik, seni, kita sudah lahir dari orang kreatif, sehingga dikasih input jelek saja output-nya masih lebih baik."

Geliat industri kreatif tanah air/Ilustrasi.

Lebih lanjut, Amri mengatakan, “Dalam artian, orang Indonesia dikasih kondisi apa masih bisa menghasilkan, apalagi kondisi input-nya lebih bagus, ini tantangan pemerintah kita."

Untuk itu, diperlukan sebuah talent scouting (pencarian bakat). Amri menilai Indonesia tidak kurang orang berbakat luar biasa, baik di perkotaan atau hingga pelosok negeri.

Mencari inovasi tak bisa hanya berhenti di generasi saat ini, tapi juga harus dilakukan turun temurun agar terjadi regenerasi. Untuk itu melalui kompetisi Kino Youth Innovator Award (KIYA) 2018 yang diadakan PT. Kino Indonesia diharapkan bisa memotivasi kaum muda agar kreatif dan berani berinovasi untuk memenangkan kompetisi di era pasar bebas ini.

Tahun ketiga digelarnya KIYA 2018, kali ini tema yang dipilih adalah Empower Life Through Nature, di mana para mahasiswa ditantang untuk berinovasi dengan barang-barang dari kehidupan sehari-hari yang mudah ditemui.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya