Junia, Sopir GoJek yang Mau Bikin Aplikasi Bantu Pemulung

Junia Firdaus
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Aria

VIVA – Tiap usai salat Subuh, tangannya terus siaga menggenggam ponsel pintarnya. Matanya tak lepas menatap layar sambil menunggu tiap notifikasi yang masuk.

Selang beberapa waktu, sebuah notifikasi masuk. Ia pun segera menyambar jaket hijaunya, memakai helm dan menuju ke tempat penjemputan.

Semua rutinitas tersebut dilakukan oleh Junia Firdaus, sebelum memulai pekerjaan utamanya di sebuah restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Usai jam kerjanya pada pukul 15.00 WIB, ia kembali ke rumah, membantu sang istri merawat anak dan membuka laptopnya.

Sejak beberapa bulan belakangan, pemuda yang pada Juni mendatang genap berusia 26 tahun ini memang tengah serius mendalami minatnya sebagai Android Developer Expert. Semua itu dilakukan di sela-sela studinya sebagai mahasiswa Sistem Informasi di sebuah universitas swasta.

"Kadang istri juga suka complaint, 'Yah jangan laptop mulu, napa'," kata Jun sapaan akrabnya saat berbincang dengan VIVA di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, belum lama ini.

Setelah memberikan sedikit pemahaman, sang istri pun mengerti apa yang tengah diperjuangkan oleh Jun. Ketertarikan Jun kepada dunia sistem informasi, khususnya dalam hal mengolah coding, memang bukan hal baru.

Sejak memulai, Jun mengaku telah jatuh hati pada dunia teknologi informasi. Ia pun sempat ingin mengikuti sejumlah kursus dan pelatihan untuk mengasah kemampuannya tersebut.

"Tapi kan kalau kursus mahal, sementara saya juga harus bayar kuliah, menghidupi istri dan anak, menjadi tulang punggung keluarga. Jadi saya lebih banyak otodidak, masuk ke forum, semua forum saya ikutin deh pokoknya," kata dia.

Dan akhirnya dengan usahanya yang gigih, dia pun mendapat beasiswa. "Alhamdulillah, Allah ngasih jalan, akhirnya Mas Narendra (CEO Dicoding Indonesia, Narendra Wicaksono) ngasih beasiswa," katanya.

Junia Firdaus

Jun pun mendapat kesempatan untuk belajar lebih jauh tentang Android Developer Expert selama kurang lebih tiga bulan. Semua itu didapatkan dengan beasiswa penuh. Tidak berhenti di situ, Jun mesti berjuang membagi waktu antara kursus coding, merampungkan skripsinya hingga merawat sang istri yang kala itu tengah mengandung.

"Saya sempat buat lima aplikasi terus di-review sama expert-nya tapi bolak-balik ditolak dan direvisi-direvisi sampai akhirnya bisa lulus juga," kata dia.

Dia pun merasa lega. Bahkan kursusnya tersebut bisa rampung sebelum sidang skripsi.

"Alhamdulillah berasa lega, berasa pecah telor. Alhamdulillah kursusnya bisa lulus sebelum sidang skripsi, makanya ini lega banget tinggal nunggu wisuda," ucapnya.

Ingin buat aplikasi untuk pemulung

Cara PNM Dorong Pemberdayaan Ekonomi Gen Z

Menariknya, Jun yang merupakan anak Betawi Asli ini adalah satu-satunya orang di keluarga yang menekuni bidang teknologi informasi. Bahkan di lingkungan sekitarnya, kata dia, cuma ia yang kini mendalami hal tersebut.

"Kebanyakan ya saya kan emang dari lahir Betawi, ya pekerjaan biasa, sudah punya kontrakan banyak, akhirnya cukup uncang-uncang kaki saja. Saya enggak mau kayak gitu. Saya mau perjuangin apa yang saya suka," ucapnya.

Dulunya Tukang Cuci Piring, Pengusaha Ini Kini Punya Harta Rp1.900 Triliun

Junia Firdaus

Namun, berawal dari lingkungannya itu pulalah Jun punya ide untuk membuat aplikasi yang bisa membantu sesama. Jika sebelumnya aplikasi ojek online semacam Gojek membantu para tukang ojek mencari penumpang, ia ingin membuat aplikasi serupa untuk membantu pemulung.

Kisah Inspiratif Reza Nurhilman dan Titan Tyra, Raih Cuan Berkat Inovasi Produk Lokal

"Saya pengin bikin aplikasi kalau dulu orang-orang malu mulung, sekarang orang-orang jadi mau untuk mulung. Saya ingin buat start up buat ngumpulin barang bekas. Jadi dia enggak perlu datang ke lapak, kami yang jemput, kami timbang di sana, dan kami salurkan nanti ke pabrik-pabrik untuk didaur ulang," tutur ayah satu anak ini.

Hal itu mampu membantu pemulung dari pemotongan harga berkali-kali oleh para pengepul. Dengan demikian, lanjut Jun, penghasilan pemulung bisa meningkat. (ase)

Momen Jensen Huang Makan Gultik di Blok M bersama Najwa Shihab dan Vikram Sinha

Belajar dari Manusia Rp2.000 Triliun Jensen Huang: Filosofi Hidup Tukang Kebun yang Bikin ‘Kaya Raya’

Siapa yang mengira bahwa sebuah filosofi hidup sederhana bisa menjadi pelajaran berharga bagi manusia Rp2.000 triliun, Jensen Huang. Apa itu?

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024