Misteri Bocah Berkulit Hijau dari Woolpit, Benarkah Ada?

Dua bocah berkulit hijau dari Woolpit
Sumber :
  • instagram.com/king_devin_joseph/

VIVA – Pada abad ke-12 sempat tersebar kisah tentang dua bocah yang muncul di desa Woolpit di Suffolk, Inggris. Tidak ada yang tahu asal-usul keduanya.

Cipularang dan Misteri Petilasan Prabu Siliwangi

Bahkan, anak laki-laki dan perempuan ini juga berbicara dalam bahasa asing, memakai pakaian aneh dan hanya memakan kacang mentah. Satu lagi, kulit mereka berwarna hijau.

Kisah bocah hijau ini dimulai ketika mereka muncul dari salah satu lubang jebakan serigala di kota itu. Lubang-lubang yang dirancang untuk menjebak dan menjerat serigala-serigala berbahaya memiliki kedalaman yang dua kali lebih tinggi dari anak-anak tersebut.

4 Kisah Urban Legend yang Jadi Nyata, Seram Banget

Dikutip dari berbagai sumber, pembuat lubang menemukan keduanya dan membawa mereka ke kota, di mana Sir Richard de Calne memberi mereka tempat tinggal. Belakangan, warna kulit hijau kepucatannya berubah dan makanannya pun kini beragam, meskipun anak laki-laki itu akhirnya menjadi semakin tertekan dan sakit-sakitan sebelum mati karena sakit.

Ketika gadis itu belajar berbicara bahasa Inggris, ia menceritakan daerah kelahiran mereka, yakni St. Martin's Land, di mana semua tempat berwarna hijau dan memiliki sedikit cahaya. Menurut gadis itu, anak laki-laki yang bersamanya adalah saudaranya.

Ngeri, Ada Cerita Pilu di Balik Gaun Pengantin Berhantu

Dalam salah satu versi cerita, ia mengatakan bahwa saudaranya sedang menggembalakan ternak ayah mereka ketika mereka mendengar suara keras dan tiba-tiba menemukan diri mereka di dasar lubang serigala.

Para sejarawan juga telah mencari narasi Woolpit dari laporan Ralph of Coggeshall dan William of Newburgh. Meskipun kedua pria itu tidak memiliki pengalaman langsung dengan bocah berwarna hijau itu, keseluruhan ceritanya sama.

Ralph adalah kepala pendeta keenam Coggeshall yang tinggal di daerah terdekat dan telah berulang kali mendengar cerita dari Richard de Caine. Dia menulis tentang hal itu dalam Chronicon Anglicanum sekitar tahun 1189. Sementara William seorang sejarawan Inggris menulis kisah itu dalam karya berjudul Historia rerum Anglicarum.

Tapi benarkah kisah ini hanya cerita rakyat atau benar-benar nyata?

Jika cerita didasarkan pada peristiwa yang sebenarnya, ada beberapa penjelasan yang masuk akal untuk warna hijau. Salah satu teori menyebutkan bahwa kedua anak itu keracunan arsenik. Menurut cerita, penjaga mereka, seorang bangsawan dari Norfolk, meninggalkan mereka hingga mati di hutan dekat perbatasan Norfolk-Suffolk. Penyebab lain yang lebih mungkin adalah klorosis, sejenis defisiensi zat besi yang muncul dari malnutrisi yang mengarah pada kulit yang kehijauan.

Namun teori lain juga mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak dari imigran Flemish yang dianiaya dan dibunuh, mungkin dalam pertempuran di Fornham pada tahun 1173. Fornham St. Martin adalah desa terdekat, terpisah dari Woolpit oleh sungai dan hanya beberapa kilometer dari Bury St. Edmunds, di mana lonceng gereja sering berbunyi keras.

Ada kemungkinan bahwa anak-anak itu menjadi yatim piatu, menderita pola makan yang buruk ketika hilang, dan akhirnya berjalan ke Woolpit dari Fornham St. Martin dengan mengikuti suara lonceng tersebut. Apa pun asal usul anak-anak itu, anak perempuan itu akhirnya tumbuh dan warnanya berubah normal. Dia diberi nama Agnes dan menikah dengan seorang bangsawan di King's Lyn dan menggunakan nama Agnes Barre. (ase)

Penonton pentas musik Ki Ageng Ganjur

Bikin Merinding, Pentas Musik Ini Ditonton Ribuan Jin

Saat lagu dangdut dinyanyikan penonton sunyi senyap.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2019