Rahasia di Balik Papan Ouija Pemanggil Arwah
- flickr
VIVA – Jika Indonesia memiliki jelangkung sebagai mainan ekstrem untuk memanggil arwah, Amerika juga punya permainan serupa bernama Ouija. Bahkan pada 2016 lalu, ada film berjudul Ouija: Origin of Evil yang terinspirasi dari permainan tersebut.
Banyak orang percaya tidak percaya dengan permainan ini. Tapi sejarah Ouija sendiri sebenarnya bisa dilacak. Dalam laporannya, Time pernah mendiskuiskan Ouija dengan Robert Murch, Ketua Talking Board Historical Society.
Selama 25 tahun terakhir, Murch meneliti Ouija melalui sejumlah dokumen dan percakapan dengan keturunan pembuat permainan ini. Menurut Murch, asal-usul Ouija sendiri masih diselimuti misteri, tetapi pada tahun 1886, beberapa hal terjadi. Ada yang menyebut bahwa permainan ini berasal dari Ohio Utara. Tetapi seorang pria bernama Charles Kennard, yang tinggal di Chestertown, Maryland, mengaku menemukan papan yang kini menjadi Ouija.
Dia meminta pada seorang pria E.C. Reiche, pembuat lemari dan pembuat peti mati, untuk membuat beberapa papan permainan tersebut. "Jadi Reiche mengklaim bahwa dia mendapatkan ide itu dan bahwa Charles Kennard mengambilnya dari dia, kemudian dibisniskan. Jadi kita tidak benar-benar tahu (siapa yang melakukannya)," kata Murch, seperti dilansir dari Time.
Bisnis papan permainan itu mengalami sukses besar di Chestertown sejak 1886 hingga 1890. Kemudian Kennard pergi ke Baltimore dan bertemu Elijah Bond, seorang pengacara. Pada bulan April 1890, mereka melakukan pemanggilan arwah dengan ipar Bond, Helen Peters, yang disebut Bond sebagai 'media yang kuat' dan bertanya kepada papan tersebut.
Baca juga:
Benarkah Vampir Ada? Ini Asal Usul Kemunculannya
Papan itu mampu bergerak sendiri dan menunjuk huruf yang berbunyi Ouija, yang berarti keberuntungan. Kemudian Elijah Bond berniat mematenkannya, namun kantor paten mengatakan bahwa harus membuktikan bahwa papan itu berfungsi. Kepala petugas paten meminta Ouija untuk mengeja namanya dan papan itu mampu melakukannya, sehingga paten Ouija diberikan.
Selama masa perang, papan ini digunakan untuk melakukan komunikasi dengan orang terkasih yang telah mati atau dengan arwah. Akibatnya, pada masa itu, papan Ouija lebih laris dibanding dengan permainan Monopoli.
Dan film Exorcist yang tayang tahun 1973 memiliki dampak besar mengenai cara pandang orang terhadap papan ini. Dalam film itu, seorang gadis kecil yang menggunakan papan itu digambarkan kerasukan, sehingga menimbulkan ketakutan di Amerika. (mus)