Museum Keris Solo Dapat Hibah Ribuan Senjata Kerajaan Kuno
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
VIVA – Museum Keris Nusantara mendapat tambahan koleksi sejumlah senjata tradisional seperti keris, tombak dan lainnya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia. Bahkan, koleksi tambahan tersebut ada yang merupakan keris peninggalan zaman kerajaan Majapahit dan Padjajaran.
Sebanyak delapan kotak berisi senjata tradisional diletakkan di bagian tengah ruang rapat Museum Keris Nusantara. Sedangkan di sekelilingnya terdapat petugas dari BPCB Jawa Tengah, Dewan Kurator Museum Keris, Wali Kota Solo, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan lainnya
Salah satu kotak kayu yang berisi senjata tradisional itu dipilih. Selanjutnya dengan bantuan linggis dan tang, kayu penutup boks tersebut dibuka oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo yang dibantu oleh sejumlah orang. Setelah berhasil dibuka, potongan kertas yang menutup tumpukan keris dan tombak disingkirkan.
Satu per satu keris maupun tombak yang masih dibungkus kemasan plastik itu dibuka. Selanjutnya, diangkat untuk ditujukan kepada para tamu yang hadir dalam pembukaan kotak kayu berisi senjata tradisional itu.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan jumlah koleksi Museum Keris Nusantara bertambah dengan adanya kiriman pinjaman keris maupun tombak dari Kemendikbud yang jumlahnya mencapai 1.211 bilah.
 "Kiriman itu telah tiba di Museum Keris sejak Rabu, 14 Maret 2018 lalu. Tapi pembukaan peti yang berisi keris itu baru dilakukan hari ini," katanya di Museum Keris Nusantara, Kamis, 22 Maret 2018.
Menurut Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy itu, pembukaan kotak melibatkan berbagai pihak seperti dari BPCB, kurator dan instansi lainnya. Hal ini dilakukan untuk memverifikasi keberadaan senjata tradisional tersebut.
"Pembukaan kotak keris ini harus sesuai SOP. Ada BPCB, Dewan kurator dan petugas. Setelah dibuka nanti BPCB bisa koordinasi dengan dinas terkait," ujarnya.
Terkait jumlah pusaka yang tergolong benda cagar budaya, Rudy menyebutkan terdapat sekitar 133 buah. Sebagian besar keris maupun tombak yang tergolong cagar budaya merupakan peninggalan zaman kerajaan lama.
"Ini ada keris yang peninggalan Majapahit, Padjajaran. Ada juga keris peninggalan dari Zulu, Flipina. Saat itu Zulu termasuk wilayah Nusantara," kata dia.
Dengan dibukanya kotak tersebut, ia pun memerintahkan kepada jajaran Dinas Kebudayaan Kota Solo untuk segera menggelar jamasan supaya keris maupun tombak yang kondisinya kotor segera bersih.
"Pelaksanaan jamasan juga harus sesuai dengan SOP jamasan supaya keris-keris ini mendapatkan perawatan," harapnya.