5 Alat Penyiksa Tahanan Paling Brutal di Masa Lampau

Alat penghancur payudara
Sumber :
  • instagram.com/anajurc

VIVA – Zaman dahulu, orang-orang telah merancang sejumlah metode penyiksaan sadis sebagai bentuk hukuman atas tindakan kejahatan atau sekadar menginterogasi.

Bahkan, penyiksaan pada tahanan sering berakhir pada cacat hingga kematian. Dan berikut ini lima alat penyiksaan paling sadis dan mengerikan yang pernah ada di dunia, dikutip dari berbagai sumber.

Lead Sprinkler

Ini adalah alat penyiksaan yang sering digunakan untuk menyiram bagian tubuh korban dengan timah cair, minyak mendidih, air mendidih, tar atau asam. Alat ini pada dasarnya adalah sendok dengan bagian bola berlubang di bagian ujung yang memiliki pegangan besi.

Penyiksaan dengan alat ini biasanya menuangkan cairan itu ke mulut korban, anus atau vagina, menyebabkan rasa sakit luar biasa, luka bakar dalam yang serius, dan akhirnya kematian. Dalam Kekaisaran Mongol, penjahat terburuk kadang-kadang dihukum dengan menuangkan perak cair ke mata mereka.

 Lead Sprinkler

Breast ripper (perobek payudara)

Alat penyiksaan ini dirancang khusus untuk wanita. Perobek payudara adalah salah satu metode penyiksaan paling brutal selama abad pertengahan. Alat ini biasanya digunakan sebagai hukuman atau untuk menginterogasi penjahat wanita yang diduga berzina, melakukan aborsi dan fitnah hingga terkait ilmu sihir.

Cakar panas ditempatkan pada payudara wanita hingga menembus daging, setelah itu ditarik sampai merobek payudara. Biasanya korban yang selamat takut untuk menjalani hidup setelah mendapat hukuman ini karena payudaranya cacat. Namun, banyak korban yang meninggal karena kehilangan banyak darah atau mengalami infeksi hingga berakhir pada kematian.

Rak

Alat ini juga sebagai bentuk penyiksaan paling menyakitkan di abad pertengahan. Bentuknya berupa kayu besar persegi panjang, dengan roller pada satu atau kedua ujungnya. Korban diposisikan pada bingkai rak dalam posisi telentang, dengan pergelangan kakinya diikat ke salah satu roller dan pergelangan tangan di roller lainnya.

Saat proses interogasi berlangsung, pegangan yang melekat pada roller atas digunakan secara bertahap untuk menarik anggota badan yang mengakibatkan sakit luar biasa. Tali akan menarik lengan dan kaki korban dengan kuat. Bahkan ada yang membuat anggota tangan atau kaki terlepas dari tubuhnya. Pada abad pertengahan, muncul desain yang lebih mengerikan, di mana paku diletakkan di bingkai rak hingga menembus tubuh.

Gunting buaya

Ini adalah alat penyiksaan yang digunakan pada akhir abad pertengahan di Eropa dan biasanya diperuntukkan bagi orang-orang yang mencoba membunuh raja. Gunting ini terbuat dari logam, dengan konsep penjepit. Bagian dalam gunting, ada barisan paku tajam. Setelah dipanaskan sampai suhu maksimal, gunting buaya digunakan untuk memotong alat vital penjahat laki-laki yang sedang ereksi.

Head crusher (penghancur kepala)

Penghancur kepala adalah alat penyiksaan brutal lainnya yang biasa digunakan hanya oleh pengadilan Spanyol kuno, di mana dagu orang ditempatkan di bagian bawah dan kepala di dipakaikan alat seperti topi logam. Kemudian algojo perlahan akan memutar sekrup dan menekan kepala.

Tahanan Palestina Diperkosa Beramai-ramai oleh Tentara Israel di Dalam Penjara

Pada awalnya, gigi dan rahang korban bakal hancur, bola mata keluar, diikuti dengan tulang kepala hingga otak menjadi hancur. Alat  ini dianggap efektif untuk menginterogasi korban, namun jika penyiksaan berhanti di tengah jalan, meskipun korban masih hidup, mata, rahang atau otak mereka tak bisa diselamatkan.

Janda Abu Bakr al-Baghdadi Dijatuhi Hukuman Mati di Irak

Sementara di India dan Persia pada abad pertengahan menggunakan gajah terlatih sebagai penghancur kepala penjahat. Praktik ini masih berlanjut hingga abad ke-19.

Terkuak, Penyebab Pemuda di Duren Sawit Disekap Berbulan-bulan hingga Kelaminnya Ditabur Bubuk Cabai
Tata, pelaku penyiksaan balita dan bayi di daycare

Diam Seribu Bahasa, Tata Penyiksa Bayi Berkali-kali Muntah saat Ditanya Motif

Tata, wanita yang sudah memiliki beberapa anak itu dengan tega menganiaya bayi dan balita yang ditipkan di daycare miliknya.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2024