Kontroversi Rumah Bordil Boneka Seks di Paris
- bbc
Dewan Kota Paris, Prancis akan memutuskan masa depan sebuah bisnis bernama Xdolls yang menetapkan tarif 89 Euro atau sekitar Rp1,5 juta bagi pengunjung untuk menghabiskan waktu bersama satu boneka seks yang terbuat dari silikon selama satu jam. Laporan media setempat menyebutkan anggota dewan kota dari kelompok politik beraliran komunis dan kelompok-kelompok feminis menyerukan agar Xdolls ditutup.
Saat ini Xdolls terdaftar sebagai pusat permainan, namun para pengkritiknya berpendapat usaha itu sebenarnya sebuah rumah bordil. Memiliki maupun menjalankan rumah bordil merupakan pelanggaran hukum di Prancis.
Xdolls, yang berlokasi di sebuah apartemen di Paris, baru mulai beroperasi bulan lalu. Para pelanggan umumnya kaum pria, namun ada juga pasangan yang datang ke Xdolss, menurut pemiliknya, Joachim Lousquy, kepada surat kabar. Sebelum membuka `pusat permainan` itu, Lousquy memiliki toko rokok elektronik.
Xdolls memiliki tiga kamar dan di masing-masing kamar tersedia satu boneka seks berbahan silikon setinggi 1,45 meter yang nilainya mencapai ribuan Euro. Calon pelanggan harus memesan tempat dan membayarnya lewat internet dengan alamat persisnya yang dirahasiakan. Lousquy mengatakan para tetangga bahkan tidak mengerahui jenis bisnis yang dijalankannya.
Namun, para pengkritik ingin agar Xdolls ditutup. Nicolas Bonnet Oulaldj, anggota dewan kota yang beraliran politik komunis sudah menyampaikan protesnya kepada Dewan Kota Paris, yang akan menggelar sidang pekan ini.
"Xdolls membawa citra yang merendahkan perempuan," katanya seperti dikutip. Dia dan beberapa rekan anggota dewan kota menuntut agar Xdolls ditutup karena beroperasi seperti rumah bordil.