Clara Zetkin, Wanita Pencetus Hari Perempuan Sedunia
VIVA – Tiap tanggal 8 Maret ditandai sebagai Hari Perempuan Internasional. Meski momen itu kini juga banyak digunakan untuk menyuarakan semangat kesetaraan gender, Hari Perempuan Internasional awalnya dikenal dengan International Working Women's Day.
Alih-alih diprakarsai oleh kelompok feminis, momen itu pertama kali diinisiasi oleh kelompok sosialis. Akar dari peringatan hari ini ialah buah dari perjuangan seorang perempuan komunis asal Jerman Clara Zetkin.
Seperti dikutip dari The Guardian, Zetkin telah terlibat dengan gerakan sosialis di Jerman sejak tahun 1870an. Namanya sering muncul dalam laporan Guardian Manchester tentang Kongres Internasional Sosialis dan Perdagangan Internasional.
Dia juga seorang juru kampanye yang hebat untuk hak-hak perempuan dan hak pilih universal. Zetkin percaya bahwa sosialisme adalah satu-satunya gerakan yang benar-benar dapat melayani kebutuhan perempuan kelas pekerja. Sementara menurutnya feminisme lebih pada pelestarian kelas menengah dan atas.
Namun, sejauh pandangan politiknya difokuskan pada kelas, bukan gender, laporan seperti yang ada di bawah Guardian Manchester pada tahun 1901 mungkin hanya menyoroti bagaimana wanita dipandang pada saat itu.
Zetkin terkenal sepanjang karirnya karena keterampilan orisinil yang penuh gairah. Dia mewakili Partai Komunis Jerman di Reichstag dari tahun 1920 sampai 1933, saat partai tersebut dilarang oleh Hitler. Pemilunya di Reichstag pada tahun 1932 menjadikannya anggota tertua, dan membuka sidang parlemen. Pada pembukaannya, ia menyerang habis-habisan Hitler dan partai Nazi.
Clara Zetkin meninggal pada tahun 1933. Dalam berita kematiannya, wali Manchester menyebutnya sebagai 'nenek komunis', namun warisan Hari Perempuan Internasional dan kontribusi terhadapnya, juga harus diakui dan dirayakan.