Rahasia Sukses Beternak Sapi dari Belanda
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Mendengar kata kandang sapi, yang terlintas di pikiran adalah bau dan kotor. Namun ternyata, tak selamanya, kandang sapi itu demikian.
Seperti kandang milik bapak Yudhi Purwanto, seorang peternak sapi yang mengikuti program Farmer2Farmer (F2F) dan berhasil sukses meningkatkan kuantitas produksi susu sapi miliknya.
Yudhi yang baru berusia 31 tahun kini semakin bahagia setelah mendapat ilmu dari peternak sapi perah asal Belanda yang berkunjung ke daerahnya beberapa tahun lalu.
Kondisi kandang dan sapinya kini semakin hari semakin baik. Banyak ilmu yang diakuinya sangat berguna dan kini bahkan dia ikut menyebarkan pengetahuan yang didapatnya pada tetangga di daerah sekitar tempat tinggalnya Watulumbung, Lumbang, Pasuruan, Jawa Timur.
"Dulu meja makannya tinggi, enggak sependek ini. Kalau ini pendek kan posisi sapi kayak sedang diumbar (dilepas) di ladang terbuka," kata Yudhi sembari mempraktikkan posisi sapi yang menunduk saat makan seolah sedang di lapangan berumput, tempat alami sapi untuk mencari makan.
Tak hanya pengetahuan tentang tempat makan yang harus diperbaiki, bahkan Yudhi juga memberikan karpet pada kandang sapinya dengan tujuan agar sapi bisa menikmati waktu tidurnya dengan baik dan merasa lebih empuk.
"Dulu pakai kayu kan enggak rata, jadi tidur itu enggak enak, kalau sekarang, malam mereka bisa tidur enak, tempatnya rata ibaratnya orang tidur itu, dan mejanya rendah begini sapi jadi bisa tiduran sambil ngemil," lanjutnya. Begitupun dengan desain atap yang dibuat memiliki ruang di antara atap dan kayu di bawahnya yang dimaksudkan sebagai sirkulasi.
"Iya ini diajarin orang Belanda, kan kalau kita saja tinggal di dalam ruang kamar terus bosan, sesak, sapi juga sama, kalau begini sirkulasi bagus buat sapi."
"Tempat air juga, dulu saya gotong air tiap hari untuk minum sapi, capek. Tapi sekarang sudah dibuat tempat yang airnya bisa isi sendiri," kata Yudhi yang kemudian memperlihatkan bagaimana setiap tempat minum sapi bisa otomatis terisi begitu tempat tersebut mulai berkurang airnya. Yudhi menggunakan bak pengisi otomotis, seperti bak air kamar mandi yang menggunakan pelampung sebagai indikator untuk mengisi air kembali dalam bak.
Peternak sapi, Yudhi Purwanto.
Ditemui di kediamannya, daerah Watulumbung, Pasuruan, 28 Februari 2018, Yudhi dengan senang hati menceritakan keberhasilannya menambah produksi susu dari yang awalnya tidak pernah mencapai 10 liter per hari, kini bisa mencapai 10 liter karena komposisi makan yang tepat.
"Saya kurangi gamblong (ampas ketela pohon), dulu pakai itu. Setelah F2F mulai tahu setidaknya rumput 60 persen makanan tambahan 40 persen. Dulu kebalik, modalnya sama susu sedikit, sekarang modal sedikit susu melimpah," ucap Yudhi yang kini bisa mendapatkan sekitar Rp750 ribu per 10 hari dari tiga sapi perah.
Dari peternak sapi perah Belanda itulah Yudhi belajar bahwa kebahagiaan sapi sangat berpengaruh terhadap hasil produksi susu sapi. Karena itu Yudhi memperlakukan sapi-sapinya dengan sangat baik, mulai mencatat siklus hamil, masa kawin, hingga memberikan tempat yang nyaman untuk para sapi.
Mulai memelihara sapi tahun 2010 dengan hanya satu ekor sapi pemberian ayahnya, Yudhi kini telah memiliki lima ekor sapi. Satu diantaranya, sedang mengandung.Berbeda dengan peternak pada umumnya, Yudhi yang mendapat banyak ilmu dari peternak sapi perah dari Belanda ini justru ingin anaknya kelak bisa mewarisi sapi-sapinya, apapun pekerjaan mereka nantinya, mereka tetap harus memelihara sapi.