Mengungkap Aturan Syuting Adegan Seks Film Hollywood
VIVA – Persatuan aktor-aktor dunia bernama Equity ramai-ramai mengajukan protes mengenai adegan seksual dalam film, yang selama ini tak pernah memiliki aturan tertulis.
Mereka lantas mengajukan sejumlah aturan simulasi seks baru. Dalam aturan tersebut, mereka meminta aktor, baik pria dan wanita tidak tampil polos dan bertukar air liur atau menggunakan lidah saat adegan ciuman dalam audisi film.
Dilansir dari laman The Sun, Senin, 19 Februari 2018, proposal berisi aturan-aturan tadi rencananya akan didiskusikan pekan depan. Para aktor juga mengajukan agar tiap film yang akan menampilkan adegan panas wajib mempunyai intimacy director (sutradara khusus adegan seksual).
Tak hanya itu, mereka juga meminta agar staf film menyediakan kain atau penutup khusus untuk alat kelamin aktor saat beradegan panas, contohnya dengan menggunakan modesty patches (semacam plester khusus).
Aturan baru lain yang diajukan antara lain adalah aktor diperbolehkan berlatih melakukan adegan ciuman dengan saling memberikan kecupan terlebih dulu, tak boleh menggunakan lidah saat adegan ciuman, kecuali kedua aktor menyetujuinya dan tak boleh ada pertukaran air liur karena dianggap sebagai tindak kekerasan.
Kemudian mereka juga meminta agar tidak boleh ada adegan panas yang melibatkan alat vital bersentuhan kecuali mengenakan plester, serta aktor harus diberi tahu sebelumnya jika mereka diharuskan tampil polos saat audisi, dan mereka diperbolehkan membawa support person (orang yang menemani).
Berangkat dari Kasus Harvey Weinstein
Harvey Weinstein, produser Hollywood yang digugat atas kasus pelecehan seksual.
Keputusan tersebut diambil para aktor sebagai bagian dari gerakan kampanye #MeToo, yang mulai digaungkan sejak skandal besar pelecehan seksual yang dilakukan produser Hollywood, Harvey Weinstein terhadap banyak wanita dari dunia hiburan terkuak.
Sejak kasus Weinstein terungkap, banyak aktor yang mulai buka suara mengenai tekanan yang harus mereka rasakan ketika tampil bugil saat proses audisi, atau dipaksa melakukan adegan ciuman agresif saat syuting.
Sementara, banyak aktor dan sutradara pria yang terlibat dalam syuting film beradegan seksual disebut melakukan perilaku kekerasan terhadap aktor wanita.
Perlu diketahui bahwa perlindungan terhadap aktor sudah mulai dilakukan di Selandia Baru, di mana para aktor diimbau untuk tidak melakukan adegan telanjang atau simulasi seks tanpa mengenakan modesty clothing atau patch khusus. Yang disebut modesty clothing sendiri misalnya bra warna kulit tanpa tali dan celana dalam atau plester untuk menutupi alat vital, baik pria maupun wanita.
Imbauan itu juga menyatakan bahwa pakaian dalam ekstra bisa dihapus secara digital saat proses penyuntingan, jika sang aktor menyetujuinya.
"Jadi tak ada alasan untuk dua orang aktor melakukan syuting adegan simulasi seks dalam keadaan benar-benar telanjang, dengan alat kelamin yang saling bersentuhan," demikian imbauan tersebut tertulis.
Aktor Papan Atas Ikut Serta
Emma Watson sumbang Rp19 miliar untuk mendukung korban tindak kekerasan seksual.
Hingga saat ini, lebih dari 190 bintang film Inggris telah menandatangani surat terbuka berisi seruan untuk perlawanan secara global terhadap pelecehan dan tindak kekerasan, bukan hanya dalam industri film saja, namun seluruh industri.
Keira Knightley, Emma Thompson dan Naomi Harris adalah beberapa di antara para aktor Inggris yang berpendapat bahwa gerakan tersebut jauh lebih besar dari hanya sekadar mengubah industri film.
Mereka juga menyumbangkan uang untuk mendukung wanita dan pria yang mengalami tindak kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja.
Bahkan mantan bintang film Harry Potter, Emma Watson dikabarkan menyumbangkan uang sebesar £1 juta (Rp19 miliar). Sedangkan Keira Knightley dan Tom Hiddleston masing-masing menyumbangkan uang £10,000 (Rp190 juta).
