Menyoal Tren Rekreasi Masyarakat Urban ke Mal
- Pexels/freestocks.org
VIVA – Bagi masyarakat urban, akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk mempererat hubungan antaranggota keluarga sambil melakukan aktivitas seru. Salah satunya adalah berbelanja untuk kebutuhan bulanan rumah tangga.
Mereka pun yang sehari-hari bekerja dan menghadapi kemacetan memilih mal yang memungkinkan mereka melakukan semua kegiatan itu bersama-sama.
Riset yang dilakukan oleh USDA Foreign Agriculture Service yang berjudul Indonesia Retail Foods Update 2017 menunjukkan bahwa supermarket di Indonesia mengalami jam-jam tersibuk di akhir pekan dengan 35 hingga 45 persen pelanggan berbelanja di saat tersebut.
Selain itu, ada temuan lain yang menunjukkan bahwa fungsi rekreasi di gerai-gerai modern ini memegang peranan penting, dengan 79 persen pelanggan berkunjung bersama keluarga. Hal ini didukung oleh tren mal yang bertumbuh di Jakarta.
Marketing Director The FoodHall, Arnolds Ratnawati menyebut, umumnya pada saat akhir pekan banyak dari para pelanggan supermarket menyasar beberapa kebutuhan makanan segar seperti daging segar hingga sayur segar.
"Kalau secara spesifik di mananya tidak bisa dirinci karena kita punya 27 toko, yang berbeda dan sesuai dengan masyarakat. Tapi beberapa yang paling diincar masyarakat itu grocery, seafood, salmon, daging segar dan buah," ucapnya di The Food Hall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin, 12 Februari 2018.
Lebih lanjut dia menjelaskan, gencarnya promo makanan sehat di stasiun televisi pun berdampak pada pola pembelian makanan. Kata dia, kini masyarakat pun mulai mengincar produk-produk organik.
"Kalau karakter orang belanja di sini karena sekarang kan lifestyle sudah digalakan yaa, hidup sehat, jadi mereka tuh ngincer yang benar-benar sehat," ujar dia.
Tidak hanya itu, dirinya pun menyebut bahwa buah-buahan pun menjadi salah satu benda belanjaan yang cukup diminati oleh pelanggannya.
"Karena kita terkenal dengan buah segar, mereka pun juga banyak mengincar buah seperti pisang yang surprising buah yang paling laku. Selain itu ada buah naga, stroberi," katanya.
Mal Terbesar di Indonesia Timur Bakal Didesain Lebih Ramah Lingkungan
Mal ini diproyeksikan mengurangi emisi CO2 sebesar 22,501 metrik ton, yang setara dengan penanaman 577 ribu pohon atau perjalanan mobil sejauh 102 juta kilometer.
