Kebiasaan Belanja Nyeleneh Pemimpin Dunia Pakai Uang Rakyat
- REUTERS/Benoit Tessier
VIVA – Tak mudah menjadi pemimpin negara, meski begitu ada kompensasi yang didapatnya. Selain gaji yang lumayan, para pemimpin dunia juga mendapatkan hak istimewa yang tak bisa diperoleh masyarakat kebanyakan.
Kendati demikian, tak semua hak yang diperoleh presiden sama di setiap negara. Karena memiliki hak istimewa, beberapa pemimpin negara menggunakannya secara berlebihan. Dan berikut ini kebiasaan aneh belanja pemimpin negara, seperti dilansir dari The Atlantic.
Emmanuel Macron
Presiden Prancis ini telah menghabiskan sekitar Rp414 juta untuk keperluan make-up-nya selama tiga bulan sejak mulai menjabat. Dan seluruh biaya itu ditanggung oleh rakyat Prancis pembayar pajak. Setelah berita itu mencuat ke publik, biaya tersebut akan dikurangi secara signifikan dan mencari alternatif lebih murah.
Francois Hollande
Macron bukan presiden Prancis pertama yang dikritik karena masalah estetis. Pada tahun 2016, mantan Presiden Prancis Francois Hollande dikritik karena membayar penata rambut pribadinya dengan gaji bulanan sebesar Rp136,5 juta.
Ini kontras dengan kampanye sebelumnya yang akan melakukan penghematan belanja. Hollande membela dirinya, dengan mengingatkan para kritikus bahwa dia telah mengurangi pengeluaran pemerintah sebesar 9 juta euro, termasuk mengurangi anggaran operasional staf Istana Élysee sebesar 10 persen dan memotong gajinya sendiri hingga 30 persen.
Benjamin Netanyahu
Selain mereka, perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu menghadapi tuduhan korupsi atas penyalahgunaan kas negara untuk kebiasaannya makan es krim. Pada tahun 2013, Netanyahu menghadapi kemarahan publik setelah negara menghabiskan anggaran US$2.700 atau sekitar Rp36,85 juta (kurs saat ini) per tahun hanya untuk anggaran es krim favoritnya.
Tapi itu bukan satu-satunya pembelanjaan yang didanai dari pajak rakyat, dia juga dikritik karena menghabiskan US$127 ribu atau Rp1,7 miliar untuk memasang sebuah tempat tidur di pesawat selama lima jam penerbangannya ke London untuk menghadiri pemakaman mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher.
Bertie Ahern
Sementara mantan Perdana Menteri Irlandia, Bertie Ahern pada tahun 2006 menghabiskan dana untuk make-up selama periode empat tahun pemerintahannya, sehingga lawan-lawannya menyebutnya L'Oreal Taoiseach, tapi bukan karena mereka pikir dia layak mendapatkannya. Taoiseach atau perdana menteri dikritik oleh anggota parlemen Irlandia karena menghabiskan lebih dari 85 ribu euro atau US$101 ribu untuk make-up dalam empat tahun. Tapi Ahern membela diri dan mengatakan hal yang dilakukannya sama dengan pendahulunya.
Muammar Gaddafi
Mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi saat mengunjungi negara lain selalu membawa tenda besar, meski panitia sudah menyiapkan hotel bintang lima. Misalnya, saat kunjungan ke Moskow pada bulan November 2008, dia memasang tenda tersebut. Tidak diketahui berapa besar yang dikeluarkan untuk mengangkut tenda tersebut.