Hijabers Malaysia Tebar Cinta Lewat Hijab
- VIVA.co.id/Bimo Aria
VIVA – Meski merupakan negara dengan umat Muslim sebagai mayoritas, ternyata diskriminasi terhadap perempuan berhijab masih dirasakan oleh hijabers di Malaysia. Hal ini juga kerap dirasakan oleh Murshidah Said, World Hijab Ambassador Malaysia.
Walau bentuk diskriminasi tidak secara terbuka dan terang-terangan, namun perempuan berhijab masih seringkali dipandang rendah. Menurut Murshidah, perempuan berhijab seringkali dipandang kurang berpendidikan, sehingga kerap dipandang sebelah mata.
"Terutama ketika di kalangan non-Muslim, mungkin dia menganggap bahwa kita tidak sepandai dia, jadi ketika berbicara seringkali kita tidak dipandang. Tapi ketika hijabi ini berbicara dan memiliki pengalaman dan edukasi yang luas, baru mereka memandang lain," kata perempuan lulusan Universitas Nasional Singapura ini kepada VIVA.
Menurutnya, pandangan-pandangan negatif terhadap Islam dan perempuan berhijab sebetulnya karena banyak yang belum memahami Islam secara utuh. Seperti munculnya Islamophobia di berbagai tempat. Namun hal ini, menurut Murshidah, juga bisa dimanfaatkan untuk menyebarluaskan pemahaman yang tepat tentang Islam.
"Ini sangat menarik, kita bicara pada orang yang tidak teredukasi. Ini kesempatan yang bagus ketika mereka ingin tahu. Mungkin pertanyaannya kritis dan kadang menyerang, tapi kita tidak perlu defensif. Ini kesempatan kita untuk menjelaskan," kata dia.
Menurutnya, banyak Muslimah yang takut menjadi atau dikira ekstrem karena mengenakan hijab. Namun sebagai Muslim, wajib menjelaskan dan menunjukkan Islam sebenarnya. Dan terpenting dalam mengenakan hijab bagi Murshidah ialah untuk selalu menyebarkan cinta dan rasa hormat kepada orang lain.
"Jadi penting sekali yang namanya love and respect dari diri sendiri. Kami akan percaya diri tidak akan merasa takut pakai hijab, kita akan bangga memakai hijab di mana pun karena ini kan bagian dari iman kita," ucapnya.