Ngeri, Pasangan Ini Menikah di Atas Jurang Setinggi 122 M
- Instagram @_kimw_
VIVA – Jika banyak pasangan mengucapkan janji suci pernikahan mereka di tempat sakral atau bangunan megah, pasangan yang satu ini jelas sangat berbeda.
Pasangan petualang asal California, mengikat janji suci mereka di atas ketinggian 400 kaki, atau 122 meter di atas ngarai di Utah, Amerika Serikat.
Ryan Jenks dan Kimberly Weglin, yang merupakan penggemar setia slacklining - aksi berjalan yang mengandalkan keseimbangan tubuh di sepanjang bilah datar - memutuskan untuk menikah pada bulan November tahun lalu.
Keduanya sengaja memilih konsep pernikahan demikian untuk mewakili dan menggambarkan setiap detail perjalanan dari hubungan mereka.
Di atas permukaan tanah, Jenks memasang jaring warna-warni yang ia kaitkan pada bagian tebing di atas ketinggian 400 kaki, permukaan jaring itu yang ia gunakan sebagai tempat berpijak bersama pasangan untuk mengikrarkan janji pernikahan.
Tampak beberapa kerabat pengantin ikut mendampingi. Mereka mengenakan pakaian layaknya di pesta pernikahan. Untuk meramaikan momen itu, beberapa dari mereka termasuk yang perempuan melakukan aksi udara, yakni terjun dengan mengenakan parasut sambil menebarkan bunga warna-warni.
Dalam sebuah foto yang dibagikannya di Instagram, Weglin menulis surat yang begitu menyentuh kepada suami barunya.
"Salah satu bagian favorit saya tentang hubungan kami adalah bahwa kita memiliki hasrat dan sikap yang sama terhadap kehidupan," jelasnya, seperti dikutip dari laman Independent, Senin 29 Januari 2018.
"Saya suka bahwa saya dapat berbagi ruang ini dengan @slackinhigh, di atas jurang yang sepi, tanpa pertanyaan, dan dengan ketenangan dan pemahaman penuh."
"Antara semua keterkejutan dan petualangan yang telah kita lakukan selama tiga tahun terakhir, kita telah menemukan diri kita terus-menerus menyerahkan hidup kita ke tangan masing-masing."
"Dari situ saya percaya kita telah mengembangkan ikatan yang sangat spesial dan saling percaya satu sama lain. Petualangan kita mengingatkan kita untuk hidup bersama. Untuk menjadi ringan dan tidak membuang waktu singkat kita di Bumi ini dengan bertengkar tentang hal-hal kecil dan 'masalah' yang sebenarnya tidak kita miliki."