Sadis, Perawat Sengaja Bunuh 97 Pasien Hanya karena Bosan

Niels Hoege, perawat yang sudah membunuh 97 pasien.
Sumber :
  • reuters

VIVA – Tidak hanya publik dalam negeri saja yang sedang dibuat terkejut dengan ulah oknum tenaga medis. Kejadian mengerikan juga telah terjadi di Jerman,

Adalah Niels Hoege, perawat yang telah melakukan aksi kejam kepada 97 pasien yang menyebabkan mereka meninggal dunia. Menjadikan Niels sebagai salah satu pembunuh berantai paling mengerikan di Jerman.

Seperti yang dilansir dari Reuters, penjara rupanya bukan hal baru bagi Niels. Ia pernah dipenjara selama 7,5 tahun karena percobaan pembunuhan kepada seorang pasien.

Kemudian pada 2015 ia kembali dipenjara seumur hidup karena terbukti bersalah pada dua kasus pembunuhan. Saat dipenjara itulah ia membuat pengakuan mengejutkan.

Neils bercerita sudah membunuh 30 orang kepada psikiater yang mendampinginya. Pengakuan Niels ini sontak mendorong pihak berwajib untuk menyelidiki kematian 134 pasien selama Niels aktif bekerja di dua klinik di Jerman.

Niels mengakui dengan sengaja menyuntik pasien yang menjadi korbannya dengan obat-obatan yang tidak diresepkan. Mirisnya, ia sadar kalau tindakannya itu berbahaya sebab akan memicu gagal jantung. Kekejaman ini dilakukannya semata-mata untuk mengusir rasa bosan.

Selain itu, kondisi pasien yang kritis juga dimanfaatkan Niels untuk pamer kemampuan pada teman sejawat. Ia berlaga menjadi pahlawan yang berusaha menyelamatkan korbannya. Niels merasa puas dan berbangga diri kalau berhasil menyelamatkan pasien dari kritis yang ia timbulkan.

Jaksa penuntut meyakini Niels sepenuhnya paham tindakannya akan menyebabkan pasien kritis. Saat para pasien mulai menderita akibat efek obat yang sengaja diberikan oleh Niels, ia gagal membantu mereka.

Perawat, Pekerjaan yang Tak Akan Pernah Tergantikan Robot

Niels didakwa telah membunuh 62 pasien di klinik Delmenhorst serta 35 pasien di klinik Oldenburg.

Saat sidang pengadilan, Niels berkata ia merasakan euforia ketika berhasil menyelamatkan pasien dari maut, dan merasa putus asa kalau ia gagal melakukannya.

Hujan Air Mata Saat Ayah Maafkan Pembunuh Anaknya

Polisi berasumsi, jumlah korban bisa saja lebih dari 97 orang. Sayangnya, sebagian jenazah telah dikremasi sehingga menyulitkan proses penyidikan.

Orang tua Brigadir Joshua di persidangan

Tangis Pecah Ibunda Brigadir Yosua Saat Beri Kesaksian di Persidangan

Rosti tampak menangis sesenggukan tak kuat menahan duka yang masih mendalam karena telah kehilangan putranya Brigadir Yosua.

img_title
VIVA.co.id
25 Oktober 2022