Tinggal di Kawasan Padat? Waspada Bahaya Kebakaran, Ikuti Tips Ini

Ilustrasi pemadam kebakaran.
Sumber :
  • Pixabay.

Jakarta, VIVA  – Agustus lalu, tragedi kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk Manggarai menggegerkan publik. Hal ini tentu wajib menjadi pelajaran berharga, bahwa butuh kesiapsiagaan ketika tinggal di kawasan pemukiman padat penduduk. Banyaknya tragedi kebakaran di Indonesia, membuat masyarakat harus peduli bagaimana cara mencegah terjadinya kebarakan di rumah. Simak tips nya berikut ini!

Kebakaran Hebat Landa Permukiman Padat Kampung Bahari

Seperti diketahui, korsleting listrik sering kali menjadi penyebab utama kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat penduduk. Sebagai perusahaan jasa Security Solutions, Nawakara menekankan pentingnya pencegahan dan kesiapsiagaan sebagai langkah awal untuk mengurangi dampak kebakaran.

Panji Baskoro, National Operation Support Division Head Nawakara, yang juga merupakan spesialis dalam produk Emergency Response Team (ERT) mengungkapkan bahwa kebakaran di kawasan permukiman merupakan ancaman kebakaran yang paling sering terjadi di Indonesia. Dia pun mengatakan, sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan praktis agar masyarakat dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar mereka dari ancaman kebakaran.

Awas Bahaya! Ini 5 Tanda Stopkontak Rusak yang Bisa Sebabkan Korsleting Listrik

“Salah satu contohnya adalah menyiapkan dua koper yang berisi masing-masing surat-surat berharga, dan pakaian. Koper ini disimpan di tempat yang mudah dijangkau namun tetap aman dan jauh dari potensi api dan mudah dibawa saat bencana terjadi. Dengan begitu, masyarakat dapat segera melakukan evakuasi dengan membawa barang-barang penting secara cepat dan efisien saat terjadi kebakaran,” ujarnya.

5 Tips Aman Menjaga Stopkontak agar Terhindar dari Korsleting Listrik, Terapkan Sekarang!

Nawakara mengajak masyarakat untuk lebih waspada dengan memahami tips keamanan kebakaran serta mengenal teknologi deteksi dini yang dapat membantu mencegah bencana yang lebih besar. Beberapa langkah pencegahan kebakaran yang dianjurkan oleh Nawakara meliputi:

1.      Perawatan Instalasi Listrik

Inspeksi Instalasi Listrik Rumah Tangga

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Salah satu penyebab utama kebakaran di permukiman adalah korsleting listrik. Pastikan instalasi listrik di rumah diperiksa secara rutin oleh teknisi profesional. Kabel yang sudah tua atau rusak harus diganti segera dan hindari penggunaan stop kontak yang berlebihan atau adaptor yang tidak sesuai standar.

2.      Pasang Alat-alat Pencegah Kebakaran

VIVA Otomotif: Ilustrasi alat pemadam api ringan atau APAR

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati

Memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap rumah dan tempat usaha bisa menjadi langkah awal yang penting untuk memadamkan api kecil sebelum api menyebar. Menempatkan APAR di lokasi yang mudah dijangkau, seperti dapur atau dekat pintu keluar, dan memastikan semua anggota keluarga tahu cara menggunakannya dapat meningkatkan keselamatan.

Selain itu, alarm kebakaran juga berperan penting dalam mendeteksi asap dan api sejak dini. Pemasangan alarm di ruangan-ruangan tertentu, seperti dapur dan ruang keluarga, dapat memberikan peringatan yang diperlukan untuk melakukan evakuasi dengan cepat.

Sebagai bagian dari upaya mendukung keselamatan, Nawakara menyediakan sistem deteksi kebakaran yang dirancang untuk memberikan peringatan dini. Sistem ini dilengkapi dengan sensor yang peka terhadap perubahan suhu dan asap, yang akan mengirimkan sinyal peringatan ke Nawakara Command Center (NCC). Fitur tambahan seperti SOS Button memungkinkan penghuni untuk mengirimkan sinyal darurat langsung ke NCC, sehingga tim ERT dapat merespons dengan cepat saat diperlukan.

3.      Mengisi Daya Telepon Seluler dengan Aman

Charger HP di mobil.

Photo :

Pastikan telepon seluler diisi daya di tempat yang aman dan hindari meninggalkannya tanpa pengawasan, terutama saat tidur. Pastikan handphone diletakkan di permukaan yang tidak mudah terbakar, seperti di atas tempat tidur, di atas baju atau dekat bahan mudah terbakar lainnya. Mengisi daya handphone di tempat yang tidak aman atau membiarkannya terlalu lama terhubung ke listrik dapat meningkatkan risiko kebakaran.

"Kami berkomitmen terus mengedukasi masyarakat melalui berbagai pelatihan. Setiap program edukasi pun kami rancang secara spesifik, menyesuaikan dengan risiko yang paling relevan di setiap lingkungan, seperti pelatihan penggunaan APAR dan prosedur evakuasi di daerah yang rawan kebakaran. Dengan kerja sama bersama BNPB dan Basarnas, kami berupaya memastikan respons yang cepat dan tepat dalam situasi darurat, sehingga dapat mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan. Melalui langkah-langkah pencegahan dan teknologi deteksi kebakaran, kami berharap dapat membantu masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi kebakaran, demi melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar," ujar Panji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya