Keren Banget, Pameran Arsitektur Angkat Budaya Indonesia Dapet Apresiasi Tinggi di Jepang

Desain arsitektur karya Atelier Riri.
Sumber :
  • VIVA/Rizkya Fajarani.

JAKARTA – Warisan budaya dan arsitektur Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang dapat menarik minat praktisi mancanegara. Konsep berkelanjutan di era modern ini tengah menjadi tren baik dalam bidang fashion, kuliner, hingga arsitektur yang menggunakan bahan-bahan ringan dan mudah digunakan kembali di berbagai tempat.

Viral Bus Bertuliskan 'Pulang Malu Tak Pulang Rindu' Eksis di Jalanan Jepang

Akhirnya, karya anak bangsa pun bisa mendapatkan apresiasi yang tinggi di kancah internasional berkat daya saing dan ide kreatif yang tak ada habisnya. Seperti apa karyanya? Yuk, scroll untuk mengulik lebih lanjut.

Salah satu yang memberikan kabar bahagia lewat karyanya adalah Atelier Riri yang telah mengadakan pameran perdana di Kopi Kalyan Tokyo, Jepang, pada 17-26 Mei 2024 lalu. Pameran yang berlangsung selama 10 hari itu sukses membawa dan menampilkan budaya serta arsitektur di Indonesia lewat pendekatan desain arsitektur karya Atelier Riri. Tak ayal, dari pameran tersebut pun terjalin koneksi dengan komunitas arsitektur dan desain, baik dengan praktisi lokal maupun global.

Peran Cindy dalam Puang Bos Membawa Zoe pada Dunia yang Tak Pernah Ia Bayangkan…

"Apresiasinya pas kita mengadakan talkshow pas opening, kita hubungin lewat jalur rekan-rekan arsitek di sana yang kita kenal maupun kontak lewat web. Akhirnya kita dapat link masing-masing. Mereka jadi berterima kasih karena kita membuat gathering yang nggak biasa di sana," ungkap Arsitek Prinsipal Atelier Riri, Riri Yakub, dalam konferensi pers Pameran More or Less di Kopi Kalyan Menteng, Jakarta, Jumat 19 Juli 2024.

Konferensi Pers Atelier Riri

Photo :
  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
Striker Timnas Indonesia Dapat Kabar Baik, Bek Andalan Jepang Ini Tidak Bisa Dimainkan

Riri Yakub merasa sangat bangga karena dalam acara pameran perdananya ini ia bisa menghadirkan perwakilan dari salah satu asosiasi arsitek di Jepang. Pameran tersebut bahkan diunggah ke website resmi hingga bisa mendapatkan lebih banyak atensi dari arsitek lainnya.

"Kita sangat diapresiasi ketika GIA, salah satu asosiasi Jepang, datang. Di-publish juga ke website sekjen. Mereka datang bersama tim, bikin dokumentasi, dan menundukkan badan. Berterima kasih sama kita karena kita buat acara kumpul yang mereka biasanya hanya formal tapi ini bisa nongkrong gitu aja," kata Riri.

Pengalaman dari pameran di Jepang itu akhirnya dibawa lagi ke Tanah Air lewat pameran bertajuk More or Less in Jakarta. Pameran ini merupakan konsep berkelanjutan yang diaplikasikan kembali. Di antaranya adalah penggunaan material, di mana memilih bahan ringan dan mudah dibawa, sehingga kain, kayu, dan anyaman rotan menjadi media utama di pameran ini.

Kain-kain yang digantung pada kayu ini tidak hanya menciptakan intervensi spesial di kedai kopi, tetapi juga meningkatkan suasana ruang pada pameran. Oleh karena itu lah, konsep Spatial Intervention menjadi tema yang diangkat dalam penyajian karya-karya pada pameran More or Less Jepang dan Jakarta ini. Pameran ini akan dibuka pada 19 Juli 2024 yang bisa dinikmati oleh khalayak umum sampai 16 Agustus 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya