4 Tips Membeli Apartemen untuk Kalangan Milenial

Ilustrasi Milenial.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Saat ini berbagai kebutuhan dan harga properti yang tinggi membuat generasi milenial sulit memiliki hunian idaman. Tidak sedikit yang lebih memilih apartemen dibandingkan dengan rumah tapak.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh generasi milenial dalam memilih apartemen adalah lokasi yang strategis, fasilitas lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan, serta nilai investasi yang tinggi. Scroll yuk untuk selengkapnya.

Banyaknya apartemen yang berlokasi di Jakarta membuat ibu kota semakin ramai, sesak, dan macet dimana-mana. Selain itu, harga apartemen yang semakin mahal membuat banyak generasi milenial lebih memilih hunian di luar Jakarta, salah satunya adalah daerah BSD Tangerang.

Sebelum memutuskan untuk membeli properti, berikut empat tips untuk milenial yang akan memilih membeli apartemen. 

1. Jangan takut dengan pasar

Pembeli, pemberi pinjaman, dan profesional industri sama-sama memiliki kewaspadaan yang diharapkan akan mencegah terulangnya sejarah. Agen real estat tidak mendorong pembeli untuk membeli rumah dengan harga tinggi dari apa yang mereka memenuhi syarat, menyadari bahwa ada perbedaan besar antara membeli rumah dan benar-benar mampu melakukan pembayaran bulanan dengan nyaman. 


3. Berhemat lebih awal karena

Upah tidak meningkat pada kecepatan yang sama, sehingga kaum milenial lebih berjuang untuk membeli apartemen atau rumah daripada generasi sebelumnya. 

Gen Z dan Millennial Dominasi Pasar Modal Indonesia, OJK Ingatkan Jurus hindari Investasi Bodong

Anda juga harus memiliki tabungan tambahan untuk menutupi biaya penutupan dan biaya serta pengeluaran lainnya.


4. Membeli apartemen

Dukung Gaya Hidup Gen Z, PPRO Punya Empat Apartemen di Dekat Kampus

Dengan kewajiban finansial lainnya, apa yang bisa dilakukan kaum milenial untuk membeli rumah? Membeli apartemen adalah tren populer di pasar perumahan milenial, terutama jika Anda pembeli pertama kali. 

Cobalah mencari apartemen yang lebih terjangkau, terutama di saat pasar pembeli di mana harga lebih rendah dan ada lebih banyak apartemen yang tersedia daripada yang dicari orang. Itu mungkin berarti tinggal di area yang berbeda dari yang Anda rencanakan, tetapi harga yang lebih rendah mungkin sepadan. 

55,07 % Investor Pasar Modal Didominasi Gen Z dan Milenial, Anak Muda Makin Melek Investasi

Milenial adalah generasi komuter. Pekerjaan dengan upah lebih tinggi cenderung berada di kota-kota, yang memiliki biaya hidup lebih tinggi daripada daerah pinggiran kota atau pedesaan. Milenium membeli rumah bermil-mil jauhnya dari pekerjaan mereka dan bepergian atau mencari cara untuk bekerja dari rumah untuk menghindari perjalanan sama sekali.

Salah satu rekomendasi apartemen yang paling banyak diminati di daerah BSD Tangerang adalah Sky House BSD+. Didukung oleh lokasi yang sangat strategis, yaitu di samping pusat perbelanjaan ternama di BSD dan di seberang Hotel Mercure BSD. 

Sky House BSD+ dikelilingi oleh perkantoran berskala internasional, seperti Unilever, Green Office Park, BCA, dan NISP, serta dekat dengan Digital Hub. Selain itu, dari Sky House BSD+ hanya membutuhkan waktu ± 5 menit menuju ke gerbang tol baru Serpong-Balaraja.

Tidak hanya lokasi yang strategis, Sky House BSD+ juga memiliki fasilitas yang lengkap, seperti taman yang luas, smart-home system di setiap unit apartemen, serta 24-hour security service untuk menjamin keamanan dan kenyamanan tinggal di Sky House BSD+.

Sebagai developer Sky House BSD+, Risland juga berkomitmen untuk membuat hunian dengan desain konsep yang terkemuka dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. 

“Meskipun masih dalam keadaan pandemi, kami tetap berusaha untuk memenuhi komitmen. Hal ini dapat dilihat dengan telah dilakukannya serah terima Tower Jervois dan Leonie secara bertahap mulai Juli 2021. Lalu, pada September 2022 ini memasuki ground breaking Tower Kensington dan hand  over untuk 3 (tiga) towers, yaitu Tower Bristol, Claymore dan Duxton telah dilakukan secara bertahap pada tahun ini," kata Tan Aries Wijaya, Head of Sales and Marketing Sky House BSD+

4. Gak perlu nunggu nikah

Generasi sebelumnya secara tradisional menunggu sampai menikah untuk membeli rumah dan sering menekan anak-anak mereka untuk melakukan hal yang sama. Dunia sudah berbeda sekarang. Lebih banyak milenium mencari tahu bahwa menentang konvensi dapat menguntungkan mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya