Kota Aerotropolis Pertama di Indonesia Berpindah Tangan
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Perusahaan asal Malaysia, PT Manakib Rezeki (Manakib Realty), resmi mengambil alih kawasan komersial Bandara Aerocity Kertajati, Majalengka, Jawa Barat melalui mekanisme CSPA atau conditional sell purcase agreement.
Dengan demikian, Manakib Rezeki mengakuisisi 51 persen saham PBAD atau PT PPRO BIJB Aerocity Development, yakni perusahaan pelat merah patungan antara BUMN (PT PP Property Tbk/PPRO) dan BUMD (PT BIJB Aerocity Development).
Sebagai informasi, Manakib Rezeki merupakan anak usaha dari Senandung Seputih SDN Berhad.
Kawasan yang didesain sebagai kota Aerotropolis pertama di Indonesia itu memiliki fasilitas hotel dan rumah sakit taraf internasional, haji dan umrah, apartemen, residensial komersial, gedung perkantoran, pusat bisnis, industri, dan logistik dengan total luas hingga 3.480 hektare.
Di samping itu, Kawasan Bandara Aerocity Kertajati juga rencananya akan terintegrasi dengan Stasiun Kereta Api yang menghubungkan Kertajati dengan Bandung dan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Direktur Utama Manakib Rezeki Hamzah Muhammad Ali mengaku siap untuk menjalani tantangan yang lebih besar dan akan terus mencari peluang pengembangan bisnis, baik kota baru maupun properti komersial.
Ia juga mengungkapkan, pengembangan Kawasan Bandara Aerocity Kertajati merupakan langkah yang bagus untuk Manakib Realty, terlebih hal ini juga pihaknya bersinergi dengan perusahaan patungan milik Pemerintah Indonesia.
"Kertajati akan menjadi pusat pertumbuhan baru di wilayah Jawa Barat. Pembangunan Kawasan Bandara Aerocity diharapkan menjadi penyambung di antara pusat-pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang selama ini bertumpu di Bandung, Cirebon, Bekasi, dan Bogor," ungkap Hamzah, Senin, 28 Maret 2022.