Wilayah Metropolitan Sedang Mencari Keseimbangan Baru

PPKM Darurat diperpanjang dan diganti menjadi PPKM Level 4.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Kebijakan pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat pada awal kuartal III 2021 sempat menyebabkan perlambatan ekonomi. Namun, industri properti masih terus melaju bergerak seiring dengan pemulihan perekonomian nasional secara keseluruhan.

Penjualan Properti Merosot, 4 Faktor Ini Jadi Biang Keroknya

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) kuartal IV 2021 menunjukkan adanya kenaikan harga properti pada semua tipe properti. Insentif pembelian baru dari pemerintah juga turut mendorong konsumen untuk mencari hunian idaman mereka sesegera mungkin.

"Kini, pembangunan rumah tapak dan apartemen kembali ditingkatkan. Konsumen juga tidak lagi merasakan ketakutan dan menghindari area pusat kota yang cenderung lebih padat," kata Country Manager Rumah.com, Marine Novita, Sabtu, 27 November 2021.

BI Catat Harga Properti Naik, Penjualan Merosot 7,14 Persen

Ia melanjutkan, pasar properti di wilayah Metropolitan tampaknya tengah mencari keseimbangan baru, menyesuaikan preferensi konsumen yang kembali berubah setelah pandemi COVID-19 mulai mereda. RIPMI mencatat bahwa pada kuartal ketiga tahun ini indeks harga properti hunian mengalami kenaikan sebesar 1,80 persen secara kuartalan.

Pertumbuhan kenaikan harga properti pada kuartal III 2021 sedikit melambat jika dibandingkan sama kenaikan pada kuartal sebelumnya, yaitu 2,24 persen secara kuartalan.

Industri Properti Menggeliat, Lippo Karawaci Perluas Penawaran ke Pembeli Rumah Pertama

Berdasarkan jenis propertinya, rumah tapak dan apartemen masing-masing mengalami peningkatan sebesar 1,81 persen dan 0,84 persen dibanding kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter).

Adapun secara tahunan (year-on-year), harga properti secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 3,24 persen, di mana harga rumah tapak naik 4,39 persen, sementara harga apartemen turun 2,57 persen.

Sementara jika dilihat dari jenis properti, indeks suplai rumah tapak meningkat sebesar 9,44 persen secara kuartalan sedangkan apartemen naik sebesar 7,31 persen secara kuartalan.

Selain menyebabkan perlambatan pertumbuhan kenaikan harga properti, pelaksanaan PPKM Darurat juga berdampak pada menurunnya tren pencarian properti di situs Rumah.com.

Indeks pencarian pada kuartal III 2021 turun sebesar 3,87 persen secara kuartalan.

Penurunan paling besar terlihat pada segmen properti dengan harga di bawah Rp1 miliar, di mana pada kuartal kedua sebanyak 57 persen pengunjung Rumah.com menyasar hunian pada kisaran harga tersebut, namun turun menjadi 48 persen di kuartal ketiga.

Marine menyimpulkan bahwa sesuai data RIPMI kuartal III 2021 terjadi kenaikan harga properti di seluruh segmen yang bersamaan dengan peningkatan suplai yang cukup signifikan.

Merebaknya COVID-19 varian Delta pada pertengahan tahun ini menyebabkan penerapan PPKM Darurat pada Juli 2021 berdampak negatif terhadap optimisme pasar yang sempat terganggu.

"Kemampuan konsumen dari kalangan menengah ke bawah menurun. Hal ini terlihat dari turunnya tren pencarian hunian, khususnya untuk properti di kisaran harga di bawah Rp1 miliar," ungkap Marine.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya