Hunian Vertikal Ini Punya Desain Art in Motion yang Tak Biasa
- ARTIS
VIVA – Kenyamanan tentu menjadi faktor utama ketika memilih sebuah hunian. Tapi, faktor estetika juga tidak kalah penting. Rumah yang unik akan membuat penghuninya betah berlama-lama di dalamnya.
Maka dari itu, kini banyak pengembang properti yang berlomba-lomba menyelipkan unsur seni ke dalam desain huniannya, agar tempat tinggal tak hanya menjadi ruang beristirahat yang nyaman tapi juga enak dipandang.
Nah, salah satu desain hunian unik yang 'membubuhkan' unsur seni ke dalamnya adalah proyek hunian ARTIS. Ini merupakan hunian vertikal pertama yang diluncurkan pertama kali di Indonesia, mendahului Sydney, Melbourne dan Tiongkok.
Head of Sales & Marketing Crown Indonesia, Tyas Sudaryomo, mengatakan, meski belum lama diluncurkan, namun konsep hunian ini sukses mengundang antusiasme para calon investor.
"Meskipun peluncuran ARTIS di Indonesia pada tanggal 12 Desember 2020 masih dalam masa PSBB di Jakarta, tidak menyurutkan antusiasme para calon investor yang datang baik secara fisik maupun virtual," ujarnya saat media gathering yang digelar virtual, baru-baru ini.
Didesain oleh Koichi Takada Architects, Tyas mengatakan, desain konsep ARTIS menggambarkan semangat akan inovasi yang berkelanjutan.
"Desain ini terinspirasi oleh seni menggambar yang akhirnya memunculkan konsep desain Art in Motion yang memiliki dua menara putih melengkung yang mencolok dikelilingi oleh 'pita' putih yang berliku-liku," kata dia.
Sementara itu, CEO Crown Group, Iwan Sunito, mengatakan, ke depannya mereka akan melanjutkan proyek hunian vertikal pertama ini di Brisbane, Australia.
"Untuk proyek hunian di Brisbane, kami telah menunjuk arsitek asal Jepang, Kengo Kuma dan perusahaan lokal Plus Architecture untuk mendesain pembangunan hunian senilai Rp5 triliun yang berlokasi di 117 Victoria Street di West End," tuturnya.
Kengo Kuma sendiri merupakan arsitek asal Jepang yang sangat terkenal. Ia dikenal karena sukses menciptakan beberapa bangunan publik dan hunian paling luar biasa di dunia.
Berkantor di Tokyo dan Paris, Kengo Kuma terkenal dengan penggunaan elemen cedar dan sering menggabungkan kayu dan lingkungan alam dengan struktur perkotaan kontemporer.
Beberapa karya Kuma yang paling terkenal termasuk Museum Seni Suntory di Tokyo, Rumah Tembok Bambu di China, kantor pusat Grup LVMH (Louis Vuitton Moet Hennessy) di Jepang, dan Stadion Olimpiade Tokyo untuk perhelatan tahun 2020.