Inspirasi Klasik Rumah Joglo Irfan Hakim, Isinya Penuh Barang Bekas
- Youtube Ria Ricis
VIVA – Kediaman Irfan Hakim sering jadi sorotan. Karena desainnya yang unik, rumah ini pun terlihat klasik dan nyaman.
YouTuber Ria Ricis pun tertarik untuk membedah isi rumah Irfan. Ricis bahkan terkesan ketika menginjakkan kakinya. Dia takjub dengan rumah Joglo milik presenter dan aktor itu.
Saat bertemu Ricis, Irfan menceritakan sejarah dan proses pembangunan rumahnya. Bahkan dia mengungkapkan alasan mengapa suka dengan desain rumah Joglo.
"Gue suka sesuatu yang klasik dan tradisional. Jadi entah kenapa kecintaan gue pada Indonesia besar sekali," katanya.
Irfan pun mengungkapkan, rumah Joglo yang dibangunnya punya cerita menarik. Dahulu saat masih suka keliling Indonesia, Irfan menemukan rumah Joglo di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Karena terkesan, dia pun tertarik untuk memboyongnya pulang.
Tak hanya itu yang dia ceritakan. Sejarah menarik tentang proses pembangunan rumahnya juga dia jelaskan. "Rumah ini dulu pas beli tanah kosong. Terus aku beli Joglo-nya dari Gunung Kidul, gebyoknya dari Solo," katanya.
Diakui pula oleh Irfan, semua yang dilihat di dalam rumahnya saat ini, rata-rata dibangun dan diisi Â
dengan barang-barang bekas. Irfan pun merasa, meski barang-barang bekas banyak menghias rumahnya, namun dia suka dengan semua sejarah di balik barang-barang vintage yang dia miliki.
"Justru barang-barang yang lama tidak bisa dipesan. Kalau telat beli udah diambil orang. Semua barang
punya banyak sejarah. Kursi-kursinya kalau dilihat bekas, lampu, pagarnya juga bekas," ujarnya.
Menurut Irfan, proses pembangunan rumah yang dihuninya saat ini hanya butuh waktu 1,5 tahun. Namun untuk mengumpulkan barang-barang bekas bersejarah yang ada di rumahnya membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Jika masuk ke dalam rumah Irfan, semua furniture dominan terbuat dari kayu. Bahkan dinding rumahnya pun dari kayu. Tak hanya itu, masih banyak lagi barang-barang klasik yang dijadikan Irfan sebagai koleksi, mulai dari radio bahkan lukisan Soekarno muda hingga lukisan korban kekerasan seks di zaman penjajahan Jepang ada.
"Jadi kita memang membeli historinya," ucapnya.
Bukan cuma barang-barang klasik, Irfan juga sangat suka berkebun di rumah yang awalnya dia beli dengan luas 680 meter persegi itu. Dia juga punya kebun sayur yang sengaja dibuat sebagai bagian dari pendidikan untuk anak-anaknya agar tahu bagaimana proses sayuran itu tumbuh hingga bisa dikonsumsi. (rna)