Ruang Terbuka Hijau jadi Tempat Bersosialisasi Hunian Bertingkat
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA – Tuntutan ruang terbuka hijau atau green open space bagi hunian vertikal tampaknya kini telah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Hal ini tidak terlepas dari makin terbatasnya lahan hijau bagi pepohonan, terutama di kawasan hunian bertingkat.
Tak ayal, ruang terbuka hijau menjadi salah satu pilihan pengembang apartemen dalam membangun proyek. Salah satunya Cisauk Point. Menurut Project Director Cisauk Point, Teguh Waskitha, ruang terbuka hijau bagian dari kelengkapan fasilitasnya.
"Green open space memberikan ruang bagi penghuni untuk berinteraksi dan bersosialisasi," kata dia, dalam keterangannya, Senin, 10 Desember 2018.
Dengan dikembangkannya Transit Oriented Development (TOD) atau Kawasan Berorientasi Transit, kawasan Cisauk Point menjadi terintegrasi yang merupakan gabungan antara pengunaan lahan dengan sistem transportasi massal, seperti kereta listrik (KRL) dan bus.
Konsep TOD juga penjabaran dari konsep Smart Growth City. Artinya, keberadaan akses transportasi diimbangi dengan hunian terintegrasi dengan sistem transportasi.
Bicara transportasi massal, Jakarta selalu disuguhi pemandangan perjalanan kaum komuter, sebutan bagi pengguna KRL, yang memiliki aktivitas pekerjaan di pusat-pusat bisnis di ibu kota, namun bertempat tinggal di pinggiran Jakarta.
Data Kereta Komuter Indonesia menyebutkan, hingga Juni 2018, rata-rata jumlah pengguna KRL per hari mencapai lebih dari satu juta pengguna pada hari kerja.
Hal ini pula yang dilihat oleh Cisauk Point, pengembang yang juga bagian dari PT Adhi Commuter Properti (ACP), sebagai ceruk pasar dengan menggandeng PT Kereta Api (Persero).
Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk itu mengembangkan hunian di atas lahan 1,65 hektare yang tepat berada di sisi Stasiun Cisauk dan Terminal Bus Cisauk.
Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti, Amrozi Hamidi, melakukan groundbreaking untuk Tower Sapphire pada Senin, 10 Desember, sebagai tanda awal mengembangkan kawasan tersebut.
"Topping-off tower dilakukan tahun 2020. Secara keseluruhan, kawasan Cisauk Point akan selesai pembangunannya tahun 2024," ungkap Amrozi. Ke depannya, kawasan ini akan dikembangkan 6 tower apartemen dengan total unit sebanyak 2.641 hunian.
"Di sini kami hanya menyediakan 2 tipe, yakni Studio seluas 24,4 meter persegi dan One Bedroom seluas 35 meter persegi. Untuk harga perdana, tipe Studio Rp285 juta, sedangkan tipe One Bedroom Rp393 juta," paparnya.