Cek Standar Keamanan Apartemen untuk Tangkal Kebakaran
VIVA – Sebuah apartemen yang baik diharuskan mempunyai sistem antisipasi dari kemungkinan terjadinya bencana, khususnya kebakaran. Di Jakarta, kewajiban itu telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 143 Tahun 2016 tentang Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Lingkungan.
Apartemen Green Pramuka City, yang terletak di bilangan Rawamangun, Jakarta Pusat, sangat sadar adanya kewajiban itu. Maka sejak awal beroperasi pada tahun 2010, kompleks apartemen yang saat ini dihuni sekitar 20 ribu warga itu, dilengkapi dengan unit satuan perlindungan kebakaran gedung yang memadai.
“Belum pernah terjadi kebakaran sih. Tetapi karena unit proteksi kebakaran itu adalah kelengkapan standard sebuah kompleks apartemen yang harus ready, sehingga kami selalu meng-update-nya secara profesional. Baik peralatannya, pelatihan, maupun tim Fire Brigade-nya,” kata Lusida Sinaga, Head of Communication Apartemen Green Pramuka City mellui keterangan rilisnya kepada VIVA, Senin 10 Desember 2018.
Menurut Lusida Sinaga, sesuai prosedur di setiap ruang di dalam unit apartemen Green Pramuka City misal di ruang tengah, dapur,dan kamar tidur selalu dilengkapi dengan smoke detector, heat detector,dan head sprinkler. Di setiap koridor antar unit selalu tersedia headsprinkler dan 3 tabung pemadam kebakaran ukuran 3,5 kilogram. Dan di setiap lantai koridor selalu tersedia 3 hydrant box, 3 selang hydrant nozle landing valve, alarm bell, panic bottom break glass, telepon darurat, dan tangga darurat evakuasi.
“Sehingga jika ada asap rokok berlebihan di dalam ruangan,maka smoke detector akan memberikan sinyal ke Master Control Fire Alarm, sehingga alarm bell berbunyi sebagai peringatan dini indikasi adanya unsur panas/api, dan jika suhu ruang mencapai lebih 60 derajat celcius maka heat detector akan bereaksi seperti halnya smoke detector.Apabila suhu ruangan terus menyebar dan berkelanjutan maka yang selanjutnya akan membuat headsprinkler aktif memancarkan air dalam radius 4 meter. Dengan begitu, antisipasi sejak dini bisa dilakukan,” ujar Lusida Sinaga.
Selain itu di setiap lantai juga dilengkapi 15 head sprinkler dan 15 heat detector, emergency call, tangga darurat, dan speaker car call. “Kemudian dalam satu kompleks termonitor dalam Fire Command Centre yang selalu ada petugas Fire Safety yang selalu berjaga 24 jam,” tambah Lusida Sinaga.
Lusida juga mengedepankan komunikasi dan penyuluhan tentang bahayanya kebakaran kepada warga apartemen.
“Beruntungnya warga apartemen selama ini cukup kooperatif, seperti selalu rutin cek peralatan dapur dan tidak merokok dalam ruang. Security dan customer service pengelolaan juga melakukan pengecekan dan patroli berkala ke setiap lantai, sehingga bisa dikatakan zero accident,” ujarnya.