Tips Bangun Rumah Tahan Gempa

Ilustrasi rumah
Sumber :
  • pexels

VIVA – Gempa yang terjadi di Lombok, Minggu malam, 5 Agustus 2018 menewaskan puluhan orang. Kebanyakan korban, tertimpa bangunan. Kondisi bangunan yang tak sesuai di daerah yang rawan gempa, menjadi salah satu penyebab banyaknya korban meninggal setiap kali gempa terjadi.

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Buol Sulteng, BMKG Ungkap Penyebabnya

Sebagai negara yang rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu, Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik, gempa bukan lagi hal baru di negara ini. Tapi setiap kali gempa terjadi, korban yang timbul hingga meninggal dunia biasanya dikarenakan tertimpa bangunan.

Padahal, jika menengok negara lain yang rawan gempa seperti Jepang, mereka telah siap dengan membuat bangunan yang tahan gempa. Dilansir dari lama Reid Steel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat rumah tahan gempa.

Badan Geologi Ungkap Penyebab Gempa Bandung karena Sesar Kertasari

Pondasi

Pondasi bangunan di tanah rawan gempa seharusnya dibangun untuk bisa menahan beban ke samping. Semakin ringan bangunan, semakin sedikit beban yang harus ditanggung. Hal ini mungkin dilakukan jika membuat beban di bagian atas lebih ringan, yaitu dengan menggunakan bahan ringan untuk atap.

Persib Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Bumi Kabupaten Bandung

Jika ada lantai dan penyekat dinding, semakin ringan juga semakin baik.

Dinding

Jika ingin mendapat dinding yang kuat, setiap dinding harus dibuat sama kuat untuk menahan beban. Dinding harus diikat pada rangka yang bisa menahan beban dinding untuk tidak retak atau runtuh bahkan dalam kondisi terburuk usai gempa.

Jika bangunan tahan gempa dibuat dari bingkai yang kuat, perlakuan khusus diperlukan di lantai pertama. Jika diperlukan tambahan lubang terbuka di bagian dinding, dan ruang lebih tinggi. Jadi bagian di tingkat ini akan jauh lebih kuat di banding tingkat atasnya, dan saat guncangan terjadi, di lantai pertama dengan adanya tiang dari lantai bawah ke lantai dua, maka bangunan akan bisa menahan beban yang nantinya dihantarkan pada rangka bangunan.

Atap

Hal yang harus diperhatikan saat merancang rumah tahan gempa adalah untuk membuat bangunan tidak terlalu tinggi, dengan atas seringan mungkin. Jika diperlukan, gunakan atas rata dengan kemiringan antara tiga hingga 15 derajat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya