Unik, Pasangan Ini Bangun Rumah Impian dari Barang Bekas
- inhabitat
VIVA – Membangun rumah dengan anggaran terbatas memang tidak mudah. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya. Hal tersebut dilakukan oleh pasangan dari Nomadic Roots, yang membangun seluruh rumahnya dengan tangan sendiri.
Seperti dilansir dari In Habitat, membangun rumah dengan kreatifitas sendiri memang tidak mudah. Namun siapa sangka cara tersebut ternyata dapat menghemat anggaran.
Pasangan Taylor dan Steph Bode melakukannya. Dia dapat memiliki hunian impian mereka hanya dengan mengeluarkan anggaran di bawah US$10.000 atau sekitar Rp138 juta.
Walau lahannya tidak luas, rumah tersebut sudah dilengkapi dengan ruang tamu, ruang makan, dapur, satu kamar tidur, satu kamar mandi, halaman, dan tempat bersantai di luar rumah. Mereka membangun rumah impian tersebut dengan barang-barang bekas. Mulai dari kayu bekas, ban bekas, hingga botol-botol minuman bekas.
Terinspirasi oleh seorang arsitek, Mike Reynolds dan perusahaannya-- Earthship Biotecture, pasangan ini fokus pada pembangunan rumah dengan fitur pasif dan berkelanjutan. Ini didesain sedemikian rupa agar tetap nyaman sepanjang musim, tanpa AC atau pemanas ruangan. Pembangunan awal adalah perancangan, mereka membagi tiap ruangannya baik di bagian utara, selatan, barat, dan timur untuk menciptakan sisi yang terbaik.
Sedangkan untuk membuat kerangka rumah, pasangan tersebut memotong dua buah pohon redwood muda dari hutan terdekat, dan menggunakan pohon redwood tua sebagai pagar rumah mereka. Untuk sisa bahan bangunan, Taylor dan Steph menjelajahi berbagai situs yang menyediakan bahan-bahan tidak terpakai yang dapat diolah kembali.
Mereka mendapatkan banyak barang-barang yang tidak terhitung jumlahnya, seperti ban mobil, botol kaca, dan kaleng aluminium yang mereka manfaatkan sebagai bahan pembuat dinding. Sedangkan seluruh jendela dan pintu mereka dapatkan dari sisa rumah tidak terpakai yang mereka temukan.
Meskipun melalui proses yang panjang, namun pasangan ini memiliki hunian impian mereka sendiri yang unik, nyaman, dan rendah anggaran. Mereka bahkan hidup dengan seekor anjing peliharaan di dalam rumah tersebut.