3 Rumah Ini Jelek Banget, Tapi Harga Jualnya Gila

Rumah dari Kayu zhennan Phoebe
Sumber :
  • CEN

VIVA – Kebanyakan orang memandang rumah mewah dari tampilan luarnya. Namun siapa sangka, jika ada rumah yang jelek dan bobrok terlihat dari luar, tapi ternyata punya harga jual yang tinggi.

Tiga rumah berikut ini, memiliki tampilan eksterior yang tak menarik bahkan jelek, namun karena memiliki fasilitas yang wah, dan terbuat dari bahan-bahan material langka, menjadikan hunian ini punya nilai jual tinggi. Seperti apa? Berikut VIVA rangkum sebagai inspirasi untuk Anda:

Rumah Kurcaci

Rumah ini dibangun pada tahun 1970 di atas 7,5 hektar hutan di Lembah tersembunyi, Olalla, Washington. Rumah tersebut dijuluki dengan nama 'Rumah Salju' oleh penduduk setempat.

Rumah Kurcaci

Uniknya walau terkesan sederhana, namun di dalamnya, rumah ini dilengkapi dengan empat kamar tidur, empat kamar mandi, peralatan modern dan wifi. Interiornya dilengkapi dengan pintu besi, kayu yang diukir dengan tangan, jendela, dan kaca patri. Memiliki kesan kuno dengan perapian batu, dinding yang menyerupai goa, dan dikelilingi pohon besar terlihat sangat rindang dengan taman di sekitarnya.

Rumah Kurcaci

John L. Scott yang merupakan agen Real Estate rumah kurcaci tersebut memberikan pernyataan bahwa rumah ini sedang dipersiapkan untuk dijual.

Baca Juga: Jelek dari Luar, Ini Punya Fasilitas Mewah

Rumah bekas kebakaran

Siapa sangka, jika sebuah rumah yang hampir roboh akibat kebakaran hebat, ditawar dengan harga fantastis. Saat ini, rumah yang terletak di wilayah San Jose di Califoirnia Utara, sudah ditawar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp13 miliar. Apa yang menyebabkan harga rumah yang jauh dari kata layak huni itu melambung tinggi?

Seperti dilansir dari laman Nine, sang pemilik tidak merobohkannya, dengan pertimbangan akan lebih murah merenovasi rumah daripada membangunnya dari awal.

Rumah bekas kebakaran

Agen perumahan Holly Barr dari Sereno Group meyakini lokasilah yang menjadikan harga rumah itu sangat mahal. Mahalnya harga tanah, berhubungan juga dengan rencana pembangunan Google Village di dekat lingkungan tersebut.

Seolah tidak terganggu dengan penampakan lusuh bangunan, hingga saat ini sudah ada 10 calon pembeli serius. Pada iklan tertulis, di sana adalah lokasi yang tepat untuk membangun rumah impian. Dengan iming-iming, rumah dengan luas sama yang lokasinya berdekatan telah terjual seharga US$ 1,6 juta.

Viral Rumah Rendah Hati, Luar Sederhana Tapi Dalamnya Sangat Mewah

Rumah biasa banget harga Rp19 miliar

Sebuah rumah sederhana di China ditaksir para ahli bernilai lebih dari Rp19 miliar. Dilansir laman Daily Mail, yang membuat rumah itu mahal ternyata bangunannya terbuat dari kayu emas yang sangat berharga dan hanya tersedia untuk bangsawan. Bahkan, banyak pula para bangsawan yang tak mampu membelinya.

Desain Compact House, Solusi Rumah Sempit Tapi Tetap Estetik

Setelah diselidiki, ternyata bangunan tersebut dibangun dengan kayu langka Zhennan Phoebe. Kayu itu juga dikenal sebagai kayu berulir emas. Bangunan ini pun dipercaya didirikan saat Dinasti Ming, antara 1368 hingga 1644.

Baca Juga: Rumahnya Biasa Banget, Tapi Nilai Jualnya Rp19 Miliar

Rumah Unik Chef Renatta, Gambar Masa Kecil yang Terwujud

Rumah dari Kayu zhennan Phoebe

Rumah itu baru-baru ini ditemukan di provinsi Hubei, China tengah. Para ahli mengatakan bahwa sangat jarang menemukan seluruh bangunan yang terbuat dari kayu ulir emas.

"Ini mungkin terlihat seperti bangunan biasa tetapi ternyata terbuat dari salah satu kayu paling mahal di dunia," kata para ahli.

Rumah ini dibangun menggunakan kayu Zhennan Phoebe yang langka yang pernah digunakan oleh Kaisar Tiongkok, dan diperkirakan bernilai lebih dari 10 juta Yuan.

Kayu zhennan Phoebe yang langka biasanya setelah dipoles dan dipernis, memiliki cahaya keemasan. Bangunan dengan luas 1.600 persegi ini, juga diyakini telah menjadi rumah sipil.

Saking mahalnya, jika diartikan dalam bahasa China, kayu ini adalah 'kayu sutra emas'. Karena punya nilai jual yang sangat tinggi, seluruh bangunan kini telah dipindahkan ke museum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya