Mengintip Rumah Hobbit Berarsitektur Abad ke-18
- Archer & Buchanan Architecture Ltd
VIVA – Film trilogi Lord of the Rings tampaknya sudah menginspirasi banyak orang untuk membangun hunian berbentuk mini, seperti halnya rumah para hobbit di film tersebut. Hal ini yang juga menjadi inspirasi pasangan suami istri di Chester, Inggris.
Sang suami merupakan penggemar Lord of The Rings, karangan J.R.R Tolkien. Mereka meminta seorang arsitek Peter Archer membuat pondok perpustakaan untuk menampung seluruh koleksi buku, manuskrip, dan artefak bertemakan Lord of The Rings, yang telah dikumpulkan sejak 1970.
Seperti dilansir dari Philadelphia Style, Senin 19 Februari 2018, karena ketika ingin membangun pondok mini berisi perpustakaan ini, Archer membaca dan menonton Film Lord of the Rings terlebih dahulu, hingga mendapatkan desain sesuai harapan konsumennya. Hingga akhirnya terbentuk sebuah pondok perpustakaan dengan luas 182 meter yang terletak di Chester, Pennsylvania.
Hunian tersebut dibangun dengan rangka batu seperti abad ke 18. Ketika ingin memasuki pondok tersebut tamu yang datang harus berjalan melalui jalan setapak yang dibuat dari batu untuk menuju rumah tersebut. Pondok Hobbit ini dikelilingi dengan taman hijau sehingga mirip dengan hunian yang dideskripsikan dalam buku Lord of The Rings.
Rumah ini memiliki pintu berbentuk bulat sebesar 137 sentimeter, yang dibuat dari pohon cedar Spanyol. Dilengkapi lampu bergaya periode pertengahan, dan perapian menyatu dengan dinding batu di rumah tersebut.
Rumah ini dikelilingi dengan rangka kayu yang menjadi jantung dari pondok mini ini. Perpustakaan tersebut juga dihiasi dengan berbagai aksesori bergaya hobbit, sehingga ketika sang pemilik datang menghabiskan waktu membaca di pondok ini, dirinya akan merasa berada di dalam rumah hobbit yang sesungguhnya.
Karena bentuknya yang kecil, pencahayaan sangat penting untuk diperhatikan. Sebagai arsitek, Archer membuat jendela melingkar yang terbuat dari kayu mahoni. Ketika dibuka kedua sisi jendela tersebut akan membentuk sayap kupu-kupu yang indah.
Selain jendela utama yang berukuran besar, pondok tersebut juga dihiasi dengan berbagai jendela kecil di ruang perpustakaan. Selain sebagai pencahayaan dan saluran udara, jendela-jendela tersebut juga dibuat agar penggunanya mudah menikmati pemandangan taman hijau, yang membentang di sekitar hunian tersebut.