Vogue Inggris Bikin Pembaca Marah
- anitathetweeter
VIVA – Kini, industri fesyen mulai meninggalkan bulu binatang. Misalnya, Gucci dan Michael Kors, dua dari sejumlah nama dari label ternama dunia yang memutuskan tak lagi menggunakan bulu binatang dalam semua karyanya mulai tahun ini.
Di tengah keputusan sejumlah label fesyen memboikot penggunaan bulu, majalah mode ternama, Vogue Inggris, justru menampilkan iklan dari Federasi Bulu Internasional (International Fur Federation/IFF). Iklan satu halaman dengan tiga model dalam balutan pakaian berbulu itu diberi judul, Fur Now and Forever.
Dikutip dari The Independent, Jumat 12 Januari 2018, iklan itu akan muncul di Vogue Inggris edisi Februari 2018. Sementara itu, IFF dalam situsnya menegaskan bahwa kesejahteraan merupakan prioritas IFF. Mereka mengklaim menghormati hukum dan hak etis binatang.
"Kelompok antibulu tidak mau mendengar pesan ini. Banyak kampanye dan pendemo antibulu bukan untuk meningkatkan kesejahteraan, tetapi hanya menghentikan perdagangan bulu dengan alasan ideologis. Kebanyakan mitos antibulu yang beredar mudah dibantah," bunyi pernyataan IFF.
Namun, menurut organisasi perlindungan binatang, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), banyak cara yang dilakukan produsen bulu untuk melawan hak-hak binatang. Misalnya, binatang sering disengat listrik oleh produsen bulu ketika akan mengambil bulunya demi meminimalisir kerusakan.
Di China, lebih dari dua juta kucing dan ribuan anjing digantung, atau dikuliti hidup-hidup untuk diambil bulunya. Sementara itu, sepertiga dari semua bulu yang dijual di Amerika Serikat, berasal dari binatang yang sengaja dibunuh dengan menggunakan perangkap liar.
Terkait iklan pakaian berbulu tersebut, banyak pembaca yang marah. Mereka menduga kebijakan redaksi di Vogue Inggris telah berubah sejak bergantinya Pemimpin Redaksi dari Alexandra Shulman ke Edward Enninful. Shulman pada 2009, menegaskan bahwa Vogue Inggris secara umum tak akan menampilkan busana berbulu dalam majalahnya.
Namun, juru bicara majalah tersebut membantah. Kebijakan mereka tetap sama sejak dahulu.
"Kebijakan Vogue tidak berubah. Berdasarkan perspektif periklanan, selalu ada kebijakan komersial untuk menerima iklan terkait bulu hewan selama mereka benar-benar menghormati regulasi Inggris dan Uni Eropa. Vogue dapat membuat referensi secara biologis sebagai tren jika ditampilkan di catwalk," tuturnya.