Busana Modest Marks & Spencer Dikecam, Kenapa?
- marksandspencer.com
VIVA – Marks & Spencer mendapat kecaman dari konsumen lantaran busana modest untuk wanita yang dijualnya. Koleksi ini menampilkan busana panjang dengan bahan kain ringan yang melambai dan garis leher yang lebih tinggi.
Marks & Spencer telah memasarkan busana tersebut dalam situs online alias daring sejak Oktober tahun lalu. Busana ini memang kebanyakan dipilih oleh wanita yang ingin berpenampilan sopan atau tertutup, dengan alasan keyakinan yang dipeluknya atau alasan lain.
Namun koleksi busana yang dimasukkan dalam ketegori modest fashion tersebut banyak dikritik konsumennya. Alasannya, mereka menilai bahwa wanita yang tidak mengenakan busana itu berarti tak sopan.
"Saya berharap mereka tidak menyebutnya modest. Ini menyiratkan bahwa wanita yang tidak tertutup dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah orang yang tidak sopan," tulis salah satu konsumen, seperti dilansir dari The Independent, Rabu, 10 Januari 2018.
Beberapa orang meyakini bahwa penggunaan kata tersebut dapat menimbulkan konsekuensi yang mengkhawatirkan. Namun ada yang tak keberatan dengan konsep busana tersebut, hanya namanya yang dirasa kurang cocok.
"Mereka harus menyebutnya 'tertutup' atau semacamnya, jangan 'modest'. 'Modest' menyiratkan hal mengerikan tentang wanita yang tidak berpakaian seperti itu," ujar lainnya.
Banyak yang setuju dengan pendapat tersebut dan mereka meminta namanya diubah. Kendati demikian, sebagian orang memahami penyebutan modest fashion adalah untuk memudahkan orang mencarinya saat melakukan pembelian secara daring.
Juru bicara Marks & Spencer pun menjelaskan bahwa koleksi busana modest itu bukan koleksi khusus, melainkan kompilasi busana dari lini lain. Busana tersebut, menurutnya, tidak untuk kelompok tertentu karena permintaan terhadap busana modest berasal dari wanita dengan beragam latar belakang.
"Busana ini hadir mencerminkan permintaan pelanggan yang semakin meningkat. Modest fashion adalah istilah dengan tingkat pencarian yang semakin populer, karena pelanggan mencari busana layering yang lebih modis, dengan fitur seperti hemlines, berlengan dan garis leher lebih tinggi," tuturnya.