Kemewahan Gaun Gaya 1930an, Tonjolkan Siluet Tubuh Wanita
- Istimewa
VIVA – Memperingati kiprahnya selama enam tahun, desainer Indonesia Bramanta Wijaya menggelar show tunggal. Mengambil tajuk Faithfully, Bramanta menghadirkan kemewahan dari tahun 1930-an.
Pesona glamor dari koleksi Spring/Summer 2018 pun begitu jelas terlihat. Melalui imajinasinya, sang perancang meramu berbagai elemen dan cutting ke dalam kreasinya musim ini.
Penikmat mode akan diajak untuk merasakan kemegahan sebuah era yang dikenal akan garis rancang feminin dan romantis. Keindahan dari siluet tubuh wanita menjadi perhatian utama seolah menandai ditinggalkannya era baju-baju longgar khas 1920-an.
Sedikitnya ada 16 koleksi yang dihadirkan dengan gaya simpel tapi polos, klasik tapi tidak tua. Sehingga tampilan koleksi musim panasnya tetap terlihat sederhana dan artistik.
“Pada perayaan show tunggal ini saya menghadirkan 16 gaun bergaya glamor dengan garis rancang feminin dan romantis. Meski begitu semua tetap terlihat sederhana dan artistik sesuai dengan garis rancang saya,” ujar Bramanta dalam rilis yang diterima VIVA, Rabu, 3 Januari 2017.
Dia menuturkan bahwa koleksinya itu mengusung ciri khas tabrak motif lace yang menjadi ciri khasnya. Dalam beberapa rancangannya, hadir pula teknik bordir untuk menciptakan custom lace sebagai ekspresi kebebasan.
Meski sarat akan napas 1930-an, pria yang akrab disapa Bram ini, turut menggabungkan sentuhan modern sebagai penguat rangkaian koleksi tersebut. Perpaduan antara material ringan dan luxorious lace melebur satu dalam siluet yang dipadupadankan dan terdiri dari low back, cape, jubah dan gaun.
“Gaun ini memiliki perpaduan modern namun tetap memakai material ringan. Kemudian siluet yang dipadupadankan terdiri dari low back, cape, cloak dan beragam gaun panjang nan romantis,” ucap dia.