Kenalkan Kain Indonesia ke Milan, Para Desainer Siapkan Ini

Kamis, 14 Desember 2017 - 12:02 WIB

Oleh :

Anisa Widiarini,

Indonesia Culture Fashion Goes to Mian

Sumber :

Viva.co.id/Ayu Utami

VIVA – Indonesia Cultural Fashion (ICF) kembali digelar. Namun kali ini akan berlangsung di Milan dengan tajuk Indonesia Cultural Fashion Goes to Milan. Berlangsung pada 19 Desember 2017, acara ini digelar di Base Miliano, yang merupakan salah satu dari wilayah distric fashion yang sangat terkenal di Milan, Italia.

Baca Juga :

Sukses di Milan Fashion Week 2020, Karya Dua Desainer Ini Diluncurkan

Pada perhelatan ini akan ada sederet desainer tanah air seperti Terry Puteri, Lily Mayasari Wijaya, Desi Ramona dan ALKHANSAS yang akan menampilkan beragam keindahan nusantara.

Tema yang akan disajikan pun beragam, misalnya dari lini busana 'Territory' by Terry Puteri adalah Territory of Borneo. Yakni busana wanita modern, dengan sentuhan kain khas Banjarmasin yaitu sasirangan. Material lain yang akan digunakan pada adalah sifon, cotton, dan silk. Yang membuat spesial adalah perpaduan dari sasirangan dengan sedikit sentuhan head pece khas Kalimantan.

Selanjutnya lini fesyen Tyramona by Desi Ramona. Di mana tema motif yang akan diperkenalkan adalah sari Toraja Pak Tendong.

"Tendong bonga adalah paling berharga bagi masyarakat toraja dan memiliki harga yang terbilang mahal. Material bahan yang digunakan yaitu micro, shantung dan balloteli," ujar Desi Ramona kepada VIVA di Jakarta.

ELEMWE by Lily Mayasari Wijaya juga akan berpartisipasi. Kali ini ELEMWE akan mengangkat tema Pesona Jakarta. Empat desain yang nanti akan diperagakan terdiri dari batik Betawi dengan paduan bahan polos, kaos dengan motif seni budaya betawi. Seperti Tanjidor yaitu salah satu kesenian Betawi tempo dulu. Dibuat dengan tiga jenis bahan yaitu katun, dan sutra.

Yang terakhir adalah ALKHANSAS di mana tema yang akan dibawakan terinspirasi dari keanekaragaman dan kekayaan bangsa Indonesia, dengan memadukan berbagai kain tradisional Indonesia dengan berapa motif seperti batik dari Cirebon, hingga batik motif Kapal Pinisi dan huruf Lontara dari Bugis, Makassar. Yang membuat berbeda pada koleksinya kali ini adalah perpaduan fine art atau visual art yang ditampilkan dalam beberapa baju. (mus)